SEMARANG, Berita Merdeka Online – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus melakukan antisipasi dampak kekeringan akibat musim kemarau dengan menggelar Rapat Koordinasi Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran (Tepra) di Balai Kota Semarang, Selasa, 27 Agustus 2024.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu memimpin jalannya Rakor Tepra. Hadir pula, seluruh jajaran Pemkot Semarang, mulai dari Asisten, Inspektur, dan Kepala OPD, Kabag, Camat dan Lurah.
“Cuaca saat ini kan anomali ya sehingga yang kalau kekeringan ini yang utama adalah pencegahan kebakaran, selain di lingkungan juga TPA Jatibarang,” kata Wali Kota Semarang yang akrab disapa Mbak Ita ini.
Permasalahan berikutnya, kata Wali Kota perempuan pertama di Kota Semarang, yang harus dilakukan jajarannya adalah pembersihan saluran-saluran.
“Mumpung masih kering dan bisa dilakukan pengerukan sedimen yang ada di wilayah masing-masing. Sehingga saat musim hujan tidak terjadi limpasan air,” imbuh Mbak Ita.
Termasuk, lanjutnya, untuk permasalahan kebakaran dan kebutuhan air yang terjadi akibat dampak dari kekeringan di beberapa wilayah.
“Banyak wilayah yang kami antisipasi. Wilayah yang sering kekeringan itu ada di Rowosari, Jabungan, juga Gondorio, serta Gedawang ini yang harus diantisipasi,” jelas Mbak Ita.
Menurut Mbak Ita, dari sisi penyediaan air, pihaknya telah berkoordinasi dengan PDAM dan akan melakukan distribusi bantuan air ke wilayah-wilayah terdampak.
“Dari sisi penyediaan, tidak hanya ada dari PDAM saja, tapi ada penyediaan dari Pamsimas, atau artetis, dan sebagainya,” papar Mbak Ita.
Pihaknya berupaya terus menginventarisasi wilayah mana saja yang membutuhkan air. “Selain mengecek mana saja kebutuhan air, tapi juga melakukan pengelolaan air. Pesan saya, agar masyarakat bijak menggunakan air dengan efisien, dan juga bisa berhemat,” pungkas Mbak Ita.
Dengan langkah-langkah antisipatif ini, Pemkot Semarang berharap dapat meminimalkan dampak kekeringan dan menjaga ketersediaan air bersih bagi seluruh warga kota Semarang, terutama di wilayah-wilayah yang rentan terhadap kekeringan di Kota Semarang.(day)