Bengkulu, Beritamerdekaonline.com – Dalam rangka memperingati Internasional Youth Day dan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada Agustus 2024, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Bengkulu bekerja sama dengan Fakultas Syariah dan Laboratorium Konsultasi Keluarga Sakinah dan Konseling Mahasiswa (LK3) Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno (UINFAS) Bengkulu menyelenggarakan talkshow bertajuk “Mewujudkan Inklusi Sosial dan Kemerdekaan bagi Perempuan dan Anak yang Berhadapan dengan Hukum.” Acara yang berlangsung di Aula Pertemuan Fakultas Syariah Lantai 3 ini dihadiri oleh 200 peserta, terdiri dari mahasiswa Fakultas Syariah serta jurusan lainnya di UINFAS.
Kegiatan ini didukung oleh program INKLUSI yang dikelola oleh PKBI Daerah Bengkulu dan bertujuan memberikan edukasi serta informasi terkait perlindungan hak anak dan perempuan yang berhadapan dengan hukum, terutama di kalangan pemuda dan mahasiswa. Talkshow ini juga berupaya mempromosikan inklusi sosial, khususnya bagi kelompok marginal yang sering kali terpinggirkan dalam tatanan masyarakat.
Narasumber dalam acara ini antara lain Dr. Iim Fahimah, Lc., M.Ag, Wakil Dekan II Fakultas Syariah; Adriansyah, S.Hut, Kepala Seksi Pembinaan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Bengkulu; Antoni, S.Sos, Program Manager PKBI Daerah Bengkulu; dan Dea Dwinka, Ketua Forum Remaja PKBI Bengkulu. Acara ini dipandu oleh moderator Dr. Muhammad Nikman Naser, M.Pd, yang juga merupakan pengurus PKBI Daerah Bengkulu sekaligus dosen UINFAS.
Dalam sambutannya, Direktur PKBI Daerah Bengkulu, Abdul Salim Ali Siregar, menekankan pentingnya perlindungan komprehensif terhadap hak anak dan perempuan yang berhadapan dengan hukum.
“Kami berharap melalui kegiatan ini, kaum muda, khususnya mahasiswa, mendapatkan pemahaman mendalam mengenai isu inklusi sosial dan perlindungan hukum bagi kelompok marginal,” ujarnya, Rabu (21/08).
Dekan Fakultas Syariah UINFAS, Prof. Dr. Suwarjin, dalam sambutan pembukaannya, menyampaikan harapannya agar para mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini dapat teredukasi dengan baik mengenai isu-isu yang dihadapi perempuan dan anak dalam konteks hukum. Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara dunia akademis dan organisasi masyarakat dalam upaya menciptakan kesadaran dan solusi bagi permasalahan sosial yang ada.
“Talkshow ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang kuat dalam memperjuangkan inklusi sosial serta keadilan bagi perempuan dan anak yang berhadapan dengan hukum, sekaligus memperkuat sinergi antara akademisi, mahasiswa, dan organisasi masyarakat dalam mengatasi isu-isu sosial di Indonesia,” tutupnya.