Unwahas Gelar Seminar Nasional “Keuangan Inklusif Goes to Campus”

SEMARANG, Berita Merdeka Online – Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) gelar Seminar Nasional “Keuangan Inklusif Goes to Campus: Seminar Nasional Keuangan Inklusif bagi Pemuda dan Pelaku UMKM” dengan sukses. Acara yang diinisiasi oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unwahas bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan dan inklusi keuangan bagi generasi muda, khususnya mahasiswa dan pelaku UMKM di sekitar kampus.

Seminar ini dihadiri oleh berbagai narasumber yang merupakan ahli di bidang keuangan, akademisi, serta praktisi yang berpengalaman dalam pengembangan UMKM. Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unwahas menyampaikan pentingnya pemahaman yang baik tentang keuangan bagi generasi muda, yang diharapkan dapat membantu mereka dalam mengelola keuangan pribadi dan usaha mereka dengan lebih efektif.

Seminar ini berlangsung di Gedung Theater Fakultas Kedokteran Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) dan dihadiri oleh ratusan peserta yang antusias. Di antara para peserta, terdapat 75 mahasiswa aktif Unwahas yang memiliki usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta 20 pelaku UMKM dari lingkungan sekitar kampus. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen yang tinggi terhadap pengembangan kewirausahaan dan peningkatan kapasitas ekonomi di kalangan generasi muda.

Acara dibuka secara resmi oleh Rektor Unwahas, Prof Mudzakir Ali, dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya literasi keuangan bagi generasi muda, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang semakin kompleks. Ia menjelaskan pemahaman yang baik tentang keuangan tidak hanya akan membantu individu dalam mengelola keuangan pribadi, tetapi juga akan memberikan dampak positif bagi pengembangan usaha yang mereka jalankan. Rektor juga mengingatkan bahwa di era digital saat ini, kemampuan untuk mengelola keuangan dengan bijak menjadi salah satu kunci untuk bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang ketat.

“Oleh karena itu, seminar ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan yang bermanfaat bagi para peserta, sehingga mereka dapat menerapkan ilmu yang didapat dalam usaha mereka masing-masing,” ujarnya.

Sebagai sambutan selanjutnya, Plh. Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah, Eni Lestari, mewakili Penjabat Gubernur Jawa Tengah, menyampaikan apresiasi atas inisiatif Unwahas dalam menyelenggarakan seminar ini. Beliau juga memaparkan berbagai program pemerintah dalam mendukung pengembangan UMKM di Jawa Tengah.

Dalam kapasitasnya sebagai pembicara utama, Eni Lestari, memberikan penghargaan kepada Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) atas inisiatif mereka dalam mengadakan seminar ini. Penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi dari pemerintah provinsi terhadap upaya Unwahas dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat, khususnya dalam bidang ekonomi dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Dalam sambutannya, Eni Lestari juga menjelaskan berbagai program pemerintah yang bertujuan untuk mendukung pengembangan UMKM di Jawa Tengah. Beliau menekankan pentingnya peran UMKM dalam perekonomian daerah, mengingat sektor ini tidak hanya menyerap banyak tenaga kerja, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap pendapatan daerah. “Beberapa inisiatif yang telah diluncurkan oleh pemerintah, seperti pelatihan kewirausahaan, akses permodalan, serta pendampingan bagi pelaku UMKM agar mereka dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan pasar,” terangnya.

Lebih lanjut, beliau mengajak semua pihak, termasuk akademisi, pelaku usaha, dan pemerintah daerah, untuk bersinergi dalam menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan UMKM. Eni juga menekankan pentingnya inovasi dan kreativitas dalam mengembangkan produk dan layanan, sehingga UMKM di Jawa Tengah dapat bersaing di tingkat nasional maupun internasional. “Dengan semangat kolaborasi, diharapkan UMKM dapat tumbuh dan berkembang, serta memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat dan daerah secara keseluruhan,” katanya.

Selain itu, pembicara kunci yang merupakan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ferry Irawan, memberikan paparan mengenai kebijakan pemerintah pusat dalam mendorong inklusi keuangan. Beliau menjelaskan berbagai program dan fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya.

Di samping itu, Ferry Irawan, juga menyampaikan presentasi mengenai kebijakan pemerintah pusat yang bertujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan. Dalam presentasinya, beliau menjelaskan berbagai program dan fasilitas yang tersedia bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mendukung pengembangan usaha mereka.

“Pentingnya inklusi keuangan sebagai salah satu pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” katanya.

Ferry Irawan menjelaskan bahwa pemerintah telah merancang sejumlah kebijakan strategis yang tidak hanya bertujuan untuk memberikan akses keuangan yang lebih baik bagi UMKM, tetapi juga untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan pelaku usaha. Beliau juga menguraikan berbagai inisiatif, seperti program pelatihan dan pendampingan yang dirancang untuk membantu UMKM memahami cara mengelola keuangan mereka dengan lebih efektif.

Selain itu, Ferry Irawan menjelaskan tentang kemudahan akses terhadap pinjaman dan pembiayaan yang ditawarkan oleh lembaga keuangan, serta berbagai insentif yang diberikan oleh pemerintah untuk mendorong investasi di sektor UMKM.

Acara ini juga menampilkan berbagai sesi diskusi dan workshop yang interaktif, di mana peserta dapat langsung berinteraksi dengan para narasumber. Topik yang dibahas mencakup strategi pengelolaan keuangan, akses terhadap layanan keuangan, serta pentingnya perencanaan keuangan untuk keberlanjutan usaha. Selain itu, peserta juga diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi dalam mengelola keuangan, baik sebagai individu maupun pelaku UMKM.

Selain sambutan dari pejabat-pejabat penting, seminar ini juga menampilkan narasumber yang ahli di bidang keuangan, seperti Asdep Keuangan Inklusif Keuangan Syariah dari Kemenko Perekonomian, Erdiriyo, serta Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Wahid Hasyim (FEB Unwahas), Hasan. Kedua narasumber ini memiliki pengalaman dan pengetahuan yang mendalam dalam bidang keuangan, sehingga materi yang mereka sampaikan sangat relevan dan bermanfaat bagi peserta seminar.

Materi yang dibawakan mencakup berbagai aspek penting dalam pengelolaan keuangan, mulai dari pengelolaan keuangan dasar yang menjadi fondasi bagi setiap pelaku usaha, hingga strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan daya saing UMKM di pasar. Selain itu, mereka juga membahas tentang pengembangan produk yang inovatif, yang dapat membantu UMKM untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan beradaptasi dengan perubahan pasar yang cepat.

Seminar ini juga menampilkan sejumlah pembicara dari berbagai institusi keuangan yang memiliki pengalaman dan keahlian di bidangnya masing-masing. Di antara para pembicara tersebut adalah Ony Suharso, Direktur Bisnis Kelembagaan, Treasury, dan UUS BPD Jateng, Juli Sumartana, Pimpinan Cabang Semarang PT. Jamkrindo, Achmad Sholichin, Kepala Bagian Kantor Wilayah III PT. Askrindo, Sucahya, Deputy Bisnis Area Semarang PT. Pegadaian, Yudha Ajipribawa, Manager Bisnis Perum Bulog, Maria, CEO Produk Kecantikan Avanica.

Para pembicara ini tidak hanya akan memberikan wawasan yang mendalam mengenai berbagai produk dan layanan keuangan yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM, tetapi juga akan membagikan strategi dan tips praktis dalam pengelolaan keuangan bisnis.

Selama seminar berlangsung, peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mengikuti sesi tanya jawab dan diskusi. Banyak peserta yang aktif mengajukan pertanyaan, berbagi pengalaman, dan mendiskusikan tantangan yang mereka hadapi dalam mengelola usaha mereka. Interaksi ini tidak hanya memperkaya pemahaman peserta, tetapi juga menciptakan suasana kolaboratif yang mendorong pertukaran ide dan solusi.

Dengan adanya seminar ini, diharapkan peserta dapat menerapkan ilmu yang didapat untuk meningkatkan kinerja dan keberlanjutan usaha mereka, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.(day)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *