SEMARANG, Berita Merdeka Online – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia, warga RW 06 Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang melaksanakan kegiatan jalan sehat dan senam bersama pada Minggu (25/8/2024).
Acara ini dihadiri oleh ratusan warga dari berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga lansia, yang antusias mengikuti rangkaian kegiatan yang telah disiapkan oleh panitia.
Ketua RW 06, Suprapto, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga serta membangun kebersamaan.
“Kegiatan ini diadakan agar warga lebih kompak dan bersatu. Dengan demikian, kita bisa bersama-sama membangun lingkungan RW 06 menjadi lebih maju,” ujar Suprapto.
Rangkaian acara dimulai dengan senam pagi yang diikuti oleh seluruh peserta. Setelah itu, dilanjutkan dengan jalan sehat mengelilingi area Desa Genting.
Panitia juga menyiapkan berbagai door prize menarik seperti alat rumah tangga dan sembako untuk menambah semangat warga yang turut serta.
Selain itu, acara dimeriahkan dengan pentas seni yang menampilkan bakat-bakat warga, dari kalangan anak-anak serta perwakilan dari seluruh RT yang ada di RW 06.
“Kami juga ingin mendorong kreativitas warga, terutama anak-anak, agar bisa menampilkan karya dan bakat mereka. Acara ini menjadi wadah untuk mengasah kemampuan mereka, baik dalam seni maupun keterampilan lainnya,” tambah Suprapto.
Suprapto juga menyampaikan rasa syukurnya karena kegiatan jalan sehat ini bisa terus diselenggarakan setiap tahun.
Ia berharap di masa mendatang kegiatan ini bisa berkembang lebih baik dan semakin mempererat persatuan serta keguyuban warga RW 06.
Kegiatan peringatan HUT RI di RW 06 ini menjadi ajang yang tidak hanya meriah, tetapi juga bermanfaat bagi seluruh warga. Kebersamaan yang tercipta diharapkan menjadi modal untuk terus memajukan lingkungan RW 06 secara bersama-sama.
Selain kegiatan olahraga dan hiburan, acara ini juga dibarengkan dengan peresmian Bank Sampah Sami Berkah oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang Iswar Aminuddin.
“Kami sangat mendukung gerakan bank sampah ini. Dengan mengolah sampah menjadi barang berguna seperti sabun cuci dan produk lain, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat,” kata Suprapto.
Sekda Kota Semarang Iswar Aminuddin usai peresmian mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Bank Sampah Sami Berkah yang telah berperan aktif dalam mengajak masyarakat Meteseh untuk bersama-sama menjaga lingkungan.
Menurutnya, persoalan lingkungan di Kota Semarang menjadi isu yang perlu diprioritaskan, terutama dalam menghadapi tantangan banjir yang sering melanda kawasan bawah kota.
“Pengelolaan lingkungan yang baik adalah kunci dalam mengatasi masalah banjir. Dengan kembali ke lingkungan, kita dapat mengurangi debit air yang mengalir ke kawasan bawah. Jika hanya mengandalkan peningkatan kapasitas sungai, biayanya bisa mencapai triliunan rupiah. Namun, dengan memperbaiki lingkungan, hasilnya bisa lebih baik dan biaya yang dikeluarkan lebih efisien,” jelas Iswar.
Iswar menegaskan bahwa pengelolaan sampah yang tidak tepat dapat memicu berbagai dampak negatif, seperti pencemaran lingkungan, gangguan kesehatan, dan menurunnya kualitas hidup.
“Bank Sampah Sami Berkah Meteseh telah memberikan kontribusi nyata dalam pengelolaan sampah berbasis komunitas. Selain membantu mengurangi beban sampah yang harus dikelola pemerintah, mereka juga aktif mengedukasi masyarakat tentang cara-cara pengelolaan sampah yang benar,” lanjutnya.
Iswar mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab dalam pengelolaan sampah.
“Pemerintah Kota Semarang berkomitmen untuk terus mendukung berbagai inisiatif serupa demi terciptanya lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan,” tegas Iswar.
Ketua Bank Sampah Sami Berkah, Aniqotunnafiah, S.Pd., M.Ak, memaparkan, sejak didirikan pada akhir tahun 2019, Bank Sampah Sami Berkah telah berkembang menjadi salah satu solusi pengelolaan sampah yang efektif di RW 6, Meteseh, Kecamatan Tembalang.
Didirikan sebagai hasil dari program pengabdian masyarakat oleh dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro (FISIP Undip), bank sampah ini terus berinovasi dan berkolaborasi untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan berkelanjutan.
Ia menjelaskan bahwa perjalanan mereka dimulai dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat setempat, Kyai Haji Abdurrahim, serta hibah berupa kontainer dari USA yang difasilitasi oleh organisasi internasional CCBO dan WWEE.
“Kami juga mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan selama tiga bulan di bawah program interpreneur untuk perempuan. Alhamdulillah, dukungan ini memungkinkan kami untuk beroperasi di lokasi baru di Genting RT 2 RW 6, Meteseh sejak awal 2024,” ujar Aniqoh panggilan akrabnya.
Bank sampah ini, lanjut Aniqoh, dikelola oleh 15 kader aktif dari RW 6, yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga dan pemuda-pemudi setempat.
“Dari 15 pengurus, 11 orang aktif terlibat, sedangkan 4 lainnya bekerja di pabrik. Kami juga memiliki dua laki-laki yang bertanggung jawab mengelola divisi magot. Mereka adalah anak-anak asuh dari Panti Asuhan At Taqwa, yang berada di sekitar lingkungan kami,” tambahnya.
Kegiatan pengelolaan sampah di Bank Sampah Sami Berkah mencakup pemrosesan sampah organik dan anorganik. Sampah organik diolah menjadi kompos, ekoenzim, serta digunakan untuk budidaya magot.
Sementara itu, sampah anorganik seperti plastik, botol PET, kardus, kaca, dan minyak jelantah ditimbang dan disalurkan ke pihak-pihak yang membutuhkan, termasuk PT Popy di Tanjung Mas yang merupakan agregator dari Filipina.
“Kami buka setiap hari Sabtu dari pukul 9 pagi hingga 12 siang. Selain melayani warga sekitar, kami juga sudah memiliki bank sampah binaan di RW 11, RW 7, dan RW 9,” ujar ketua Fatayat NU Kecamatan Tembalang ini.
Editor: Mualim