Dodi Antoni Minta Kapolres Asahan Bertindak Tegas Atasi Tawuran di Wilayah Hukum Asahan

ASAHAN, Beritamerdekaonline.com – 29 September 2024. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat dan Mahasiswa Anti Korupsi (DPP LSM GEMMAKO) Kabupaten Asahan, Dodi Antoni, mengeluarkan pernyataan tegas terkait maraknya tawuran yang terjadi di wilayah hukum Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Menjelang Pemilu 2024, aksi tawuran yang terjadi di beberapa kawasan, termasuk kota Kisaran, semakin mengkhawatirkan. Hal ini menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat yang merasa keamanan dan ketertiban semakin terganggu.

Dodi menyoroti insiden terbaru yang terjadi di Jalan Diponegoro, Kelurahan Kisaran Baru, di mana seorang warga Jalan Singa menjadi korban luka bacok pada pergelangan tangannya. Aksi kekerasan ini terekam CCTV dan diduga dilakukan oleh Orang Tak Dikenal (OTK). “Kejadian seperti ini sudah semakin sering terjadi, bahkan hampir merata di wilayah Kisaran dan sekitarnya. Ini menunjukkan adanya kelemahan dalam penanganan keamanan oleh pihak berwenang, terutama Polres Asahan,” kata Dodi dalam pernyataannya.

Seruan untuk Kapolres Asahan dan Kapolsek Kisaran Dodi Antoni dengan tegas meminta aparat penegak hukum, khususnya Kapolres Asahan dan Kapolsek Kisaran, untuk segera mengambil langkah tegas dalam menangani aksi tawuran yang kerap terjadi di wilayah tersebut. “Menjelang Pemilu 2024, keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Kabupaten Asahan harus menjadi prioritas utama. Saya meminta Kapolres Asahan dan Kapolsek Kisaran untuk lebih sigap dalam menindak para pelaku tawuran yang telah mengganggu ketenangan masyarakat,” ujarnya.

Menurut Dodi, keamanan di 27 kelurahan yang ada di Kota Kisaran harus dijaga dengan maksimal agar masyarakat merasa aman dalam beraktivitas, terutama di malam hari. Ia juga mengungkapkan kekesalannya terhadap semakin seringnya aksi tawuran yang meresahkan masyarakat. Banyak warga yang datang ke kantor Sekretariat DPP LSM GEMMAKO di Jalan Chairil Anwar, Kelurahan Kisaran Baru, untuk mengadukan keresahan mereka terkait situasi keamanan yang semakin tidak kondusif.

Masyarakat Resah, Aktivitas Malam Terhambat Dodi mengungkapkan bahwa salah satu keluhan terbesar dari masyarakat adalah rasa takut untuk beraktivitas di malam hari. “Dulu, warga bisa dengan santai keluar rumah di malam hari. Namun sekarang, mereka merasa was-was setiap kali hendak beraktivitas, terutama bagi yang bekerja pada malam hari. Keamanan harus segera dipulihkan agar masyarakat bisa kembali hidup tenang,” tambah Dodi.

Ia menegaskan bahwa keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) merupakan tanggung jawab bersama, tetapi aparat penegak hukum memiliki peran penting dalam menjaga ketenangan dan stabilitas di tengah masyarakat. Dodi berharap agar peristiwa tawuran yang berulang kali terjadi ini dapat segera dihentikan dengan tindakan yang lebih terukur dan preventif dari pihak kepolisian.

Solusi Konkret untuk Mengatasi Tawuran Selain meminta penegakan hukum yang lebih ketat, Dodi juga mengusulkan adanya program-program pembinaan bagi pemuda-pemuda di wilayah Asahan agar mereka tidak terlibat dalam aksi-aksi kriminal seperti tawuran. “Perlu ada langkah preventif selain penindakan hukum, seperti mengadakan kegiatan positif yang dapat merangkul para pemuda dan mengalihkan energi mereka ke hal-hal yang bermanfaat,” jelasnya. (CW01AS)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *