Asahan, Beritamerdekaonline.com – Permasalahan yang menimpa oknum Kepala Desa (Kades) BSR dari Desa Lestari, Kecamatan Buntu Pane, Kabupaten Asahan, sempat menjadi sorotan publik. BSR dituduh memiliki hubungan spesial dengan seorang janda berinisial YTM, ibu dari dua anak. Namun, setelah ditelusuri lebih lanjut, tuduhan tersebut dinyatakan tidak benar dan dianggap sebagai isu yang mengada-ada.
Pada Minggu, 15 September 2024, Kepala Desa BSR memberikan klarifikasi kepada media. Ia menyatakan bahwa tuduhan yang disampaikan oleh YTM adalah fitnah dan sama sekali tidak berdasar. BSR menegaskan bahwa dirinya sudah dianggap sebagai keluarga oleh orang tua YTM dan tidak ada hubungan pribadi di luar itu. “Kedua orang tua YTM bahkan sangat terkejut ketika saya menceritakan tuduhan ini kepada mereka,” jelas BSR.
Lebih lanjut, BSR menambahkan bahwa ia memiliki hubungan yang sangat baik dengan keluarga YTM, dan oleh orang tua YTM, BSR sudah dianggap sebagai bagian dari keluarga besar mereka. “Saya sudah seperti saudara bagi mereka, dan tuduhan ini sangat mengejutkan. Kami tidak pernah memiliki hubungan seperti yang dituduhkan,” ujar Kades Lestari tersebut.
BSR juga meminta agar media dan pihak-pihak terkait tidak menyebarkan berita yang belum tentu kebenarannya. “Saya berharap kepada semua pihak, terutama media dan lembaga yang terlibat dalam kasus ini, untuk berhenti menyebarkan informasi negatif. Jika tuduhan ini terus berlanjut, saya tidak segan-segan mengambil langkah hukum guna melindungi nama baik saya,” tambahnya tegas.
Terpisah, pada Senin, 16 September 2024, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat dan Mahasiswa Anti Korupsi (DPP LSM GEMMAKO) Asahan/Sumut, Dodi Antoni, juga memberikan tanggapannya. Menurutnya, setelah dilakukan pengecekan ulang, tuduhan yang dilontarkan oleh YTM terhadap BSR tidak memiliki dasar dan dapat dikategorikan sebagai berita bohong (hoaks). Dodi menjelaskan bahwa ia telah mencoba menghubungi YTM untuk klarifikasi lebih lanjut, tetapi YTM tidak memberikan respons apapun.
“Saya merasa YTM hanya mencari kesempatan untuk mendapatkan keuntungan pribadi dengan menyebarkan cerita bohong tentang BSR. Tuduhan ini benar-benar tidak berdasar,” ungkap Dodi Antoni.
Dodi juga menyampaikan permintaan maafnya secara pribadi kepada BSR atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh tuduhan tersebut. BSR menerima permintaan maaf tersebut dengan lapang dada, mengingat Dodi memposisikan dirinya sebagai bagian dari kontrol sosial.
Lebih lanjut, Dodi memperingatkan lembaga-lembaga lain yang mungkin menggunakan informasi tidak benar ini sebagai dasar untuk merusak reputasi BSR. “Saya tidak akan bertanggung jawab atas tindakan pihak lain yang mengambil informasi dari saya untuk mencemarkan nama baik BSR. Jika masalah ini berlanjut ke jalur hukum, saya siap menjadi saksi pembela untuk BSR karena saya yakin bahwa YTM hanya mengarang cerita untuk kepentingan pribadinya,” tegas Dodi.
Dengan klarifikasi yang telah diberikan oleh pihak-pihak terkait, diharapkan masalah ini dapat segera selesai. Tuduhan terhadap BSR terbukti tidak benar, dan baik Dodi Antoni maupun BSR berharap agar masyarakat tidak lagi terpengaruh oleh berita hoaks yang tidak terbukti kebenarannya. Klarifikasi ini sekaligus mempertegas komitmen semua pihak untuk menjaga integritas dan nama baik, serta menolak segala bentuk penyebaran informasi yang tidak bertanggung jawab. (TIM)