Hari Santri 2024: Pameran Pusaka dan Batu Mulia Lesbumi NU Mesuji Lampung

"Pameran Pusaka dan Batu Mulia Meriahkan Hari Santri 2024 di Mesuji Lampung, 22 Oktober 2024. Lesbumi NU dan Puja Kesuma hadirkan berbagai keris dan akik, dilengkapi lelang pusaka untuk masyarakat umum."

Meisuji, Beritamerdekaonline.com – Lembaga Seniman dan Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi NU) bersama Puja Kesuma Mesuji Lampung sukses menggelar Pameran Pusaka dan Batu Mulia pada Hari Santri 2024. Acara ini berlangsung di Lapangan Mekar Jaya, Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji, Lampung, pada Selasa, 22 Oktober 2024, dan menarik ratusan pengrajin serta penghobi pusaka dan batu mulia.

Pameran ini mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Ratusan pengrajin dan pecinta pusaka, seperti keris dan akik, turut memeriahkan acara. Ketua Lesbumi NU Mesuji, Sayid Alamsyah, menyebutkan bahwa berbagai stand yang dibuka menawarkan pusaka-pusaka unik serta batu mulia yang menarik perhatian para kolektor. “Pagi ini juga ada lelang pusaka, terbuka bagi warga umum,” ujarnya.

Acara yang hanya berlangsung selama satu hari ini tidak hanya menyajikan koleksi pusaka dan batu mulia, tetapi juga menghadirkan lelang yang memungkinkan masyarakat untuk ikut berpartisipasi. Pusaka-pusaka langka, termasuk keris dan batu akik, menjadi daya tarik utama. Dukungan dari PCNU Mesuji dan pesantren setempat sangat terasa dalam kesuksesan acara ini.

Agus Raharja, Ketua Puja Kesuma Mesuji Lampung, menekankan pentingnya melestarikan keris sebagai warisan budaya Indonesia. “Tosan aji, termasuk keris, merupakan salah satu hasil kebudayaan masa lampau yang menunjukkan identitas bangsa. UNESCO bahkan telah menetapkan keris sebagai karya agung dunia,” tegasnya.

Keris tidak hanya dianggap sebagai simbol identitas budaya, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam. Menurut Agus, keris terdiri dari tiga unsur penting: bahan, empu pembuat, dan pemiliknya. “Jika ketiga unsur ini positif, maka keris juga akan membawa energi positif. Namun, penggunaan yang salah bisa menimbulkan mudharat. Oleh karena itu, kita harus memahami dan menghormati pusaka ini,” tambahnya.

Pameran ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Ketua PCNU Mesuji dan perwakilan forkopimda, yang ikut berpartisipasi dengan menitipkan pusaka dan manuskrip berharga. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk para seniman dan budayawan, diakui oleh panitia sebagai kunci keberhasilan acara.

Agus Raharja juga menyampaikan harapannya agar pameran serupa bisa digelar secara rutin setiap bulan. Ia menegaskan bahwa dunia internasional sudah mengakui keunikan dan keistimewaan keris Indonesia, sehingga pelestariannya harus terus dijaga. “Kita harus bangga dengan warisan budaya kita dan terus mendukung para seniman yang berkiprah dalam melestarikan pusaka ini,” ujarnya.

Sebagai penutup, Agus menekankan pentingnya menjaga harkat dan martabat bangsa melalui pelestarian budaya, terutama di kancah internasional. “Kita harus menjunjung tinggi nilai budaya ini, karena ini bukan hanya tentang keris sebagai benda, tetapi tentang identitas bangsa yang harus kita pertahankan di mata dunia,” pungkasnya. (Sumarno)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *