Siantar, Beritamerdekaonline.com – Judi tembak ikan berkedok gelanggang permainan di Kompleks Siantar Bisnis Center (SBC), yang disebut dikelola oleh HS atas nama bos judi AK dari Tebingtinggi, hingga kini tidak tersentuh hukum. Seakan-akan perjudian ini telah dilegalkan oleh aparat penegak hukum di Pematangsiantar maupun Polda Sumatera Utara, meskipun telah meresahkan masyarakat, khususnya kaum ibu.
Warga setempat menyuarakan kekecewaannya karena lokasi perjudian ini tetap beroperasi tanpa tindakan tegas dari pihak berwenang. Seorang ibu rumah tangga bahkan mengungkapkan kejengkelannya terhadap polisi di Pematangsiantar.
“Heran saya dengan polisi di Siantar ini, judi di belakang Pool bus Paradep beroperasi sampai larut malam, tapi tidak pernah ditindak. Apakah sekarang judi sudah tidak melanggar hukum di negara ini?” ujarnya, Sabtu (5/10).
Ia juga menceritakan pengalamannya saat mencoba menghentikan suaminya yang terjebak dalam perjudian tersebut. “Suamiku sudah pernah ke sana, dan hampir saja saya pecahkan mesin judi di sana. Saya juga hampir menjambak kasir dan penjaga koinnya karena melarang saya mengambil foto di lokasi itu,” tambahnya.
Ibu tersebut berharap pihak kepolisian segera bertindak tegas untuk menutup perjudian yang merusak kehidupan rumah tangga mereka. “Kami ibu rumah tangga sangat terdampak, tolong polisi lebih tegas,” tutupnya.
Judi Togel BSM Kian Merajalela
Selain judi tembak ikan, judi togel baik online maupun darat dengan merek BSM semakin menggerogoti masyarakat Pematangsiantar. Salah satu lokasi transaksi togel ini berada di sebuah warung di Jalan Tekukur, Kelurahan Sipinggol Pinggol, Kecamatan Siantar Barat, Pematangsiantar. Ironisnya, lokasi ini dekat dengan Rindam I/BB Pematangsiantar, namun transaksi judi tetap berlangsung bebas tanpa khawatir ditindak.
“Kalau mau beli togel, tinggal datang saja ke sana, bebas. Nggak ada yang nangkap karena bandarnya di-backup oknum juga,” ungkap seorang pria berusia 60-an, yang mengaku hampir setiap hari membeli nomor togel di sana.
Ia menambahkan, “Dulu mereka pakai merek PT Toga, tapi sekarang diganti BSM karena sering diberitakan media.” Pria tersebut mencurigai adanya perlindungan dari pihak-pihak tertentu sehingga judi ini tetap beroperasi dengan aman.
Sementara itu, upaya konfirmasi dari media kepada Kapolres Pematangsiantar, AKBP Yogen Heroes Baruno, belum mendapatkan tanggapan. Saat tim media mendatangi Mapolres Pematangsiantar, Kapolres tidak berada di tempat, dan hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi terkait tindakan yang akan diambil terhadap aktivitas perjudian tersebut. (Dodi Antoni)