Payakumbuh. (Sumbar) Berita Merdeka Online. Com — Pesta rakyat yang biasa digelar di arena pacuan kuda Kubu Gadang Payakumbuh setiap tahunnya, kali ini hampir tidak terlaksana kendati jadwal helat pacuan kuda yang diatur Pordasi Sumbar telah ditentukan untuk daerah Payakumbuh tahun ini.
Pasalnya pihak panitia kesulitan untuk menyediakan dana, konon biasanya ada-ada saja pihak nodatur yang membantu terlaksananya helat tersebut.
Nanum demikian, panitia mencoba mendekati mantan ketua DPRD Sumbar Supardi, dengan harapan ia bisa membantu apa yang menjadi harapan panitia.
Pada awalnya Supardi tidak meagendakan Helat pacuan kuda ini dijadikan sebuah kesempatan baginya untuk dijadikan kegiatan pada masa kampanye dirinya yang tengah mencalonkan diri untuk jadi walikota Payakumbuh periode 2024/2029.
Namun karena ada panggilan bathin yang disampaikan panitia pacu kuda, dan ini juga merupakan tanggung jawabnya Supardi sebagai putra daerah untuk terlaksananya acara helat tahunan ini, mereka menyanggupi membantu melalui dana Pokok Pikiran (Pokir) Supardi yang Insya Allah helat tersebut akan berlasung hari Minggu dan Senin tanggal 13 s/d 14 Oktober 2024.
Pada jumpa Pers 8 Oktober di sekretatiat Pordasi Payakumbuh Kubu Gadang pihak panitia menuturkan suka dan dukanya menghadapi helat tahunan ini.
“Awalnya, kami sempat panik mencari dana untuk alek anak nagari Payakumbuh ini. Maklumlah, pacu kuda membutuhkan dana besar. Mendengar bapak Supardi orangnya baik, kami mencoba mengajukan proposal kepada bapak Supardi. Alhamdulillah proposal kami ditindaklanjutinya,”ujar ketua harian Pordasi Payakumbuh Mardion Fernandes ketika jumpa pers di sekretariat pacu kuda, kelurahan Tiakar, Payakumbuh Timur, Selasa 8 Oktober 2024.
Ditambahkan anggota DPRD kota Payakumbuh dari partai Gerindra itu, gelanggang pacu kuda Payakumbuh ini berkafasitas penonton 25 orang, diyakini penonton bakal membludak, karena pacu kuda yang kita helat kali ini tidak dipungut biaya masuk alias gratis.
Kini kuda yang berasal dari Jawa Barat, Riau, Jambi dan daerah kota/kabupaten Sumatera Barat, yang akan berpacu sebanyak 76 ekor sudah diinapkan di kandang gelanggang Payakumbuh. Karena kandang tidak begitu besar. Maka kuda yang lainnya diungsikan ke kandang masyarakat, dengan catatan membayar Rp700 ribu/hari.
Baca juga: Ketua DPRD Sumbar Supardi Dorong PSM Ciptakan Iklim Kota Kondisif
“Kemudian terhadap hadiah pacu kuda ini, sudah disiapkan oleh calon walikota Payakumbuh Supardi total Rp400 juta,”ujar Mardion.
Sebelumnya, pembina Pordasi Payakumbuh Dasril menyebutkan, selain pacu kuda juga berlangsung live musik dengan lagu bernuansa cantri dan sebagainya. Pacu kuda melalui pokir Supardi ini memang diadakan segembira mungkin.
Setelah jeda dengan pacu kuda, ada satu rangkaian kegiatan lagi yakni peresmian monumen pacu kudo oleh Kementrian Pariwisata Ekonomi dan Kreatif, bisa jadi dihadiri langsung oleh Mentri Sandi Uno.
Pacu kuda piala gubernur Sumbar tahun 2024 ini, jelas saja untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Contohnya 1 ekor kuda sudah dapat menghidupkan 5 orang, sepeti joki, pelatih, grom, tukang sabit rumput dan tukang serbuk serta pedagang dadakan.
“Hebatnya lagi, jika kudanya menang, harganya langsung melambung mencapai Rp400 juta. Intinya pacu kuda ini merupakan kolaborasi antara pemerintah kota Payakumbuh dengan pemerintah provinsi Sumatera Barat.( NS)