SEMARANG, Berita Merdeka Online – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, kembali menekankan pentingnya netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) menjelang Pilkada.
Hal ini disampaikan dalam acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah/Janji Jabatan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang pada Rabu (23/10/2024).
Mbak Ita, sapaan akrabnya mengingatkan agar ASN tidak terlibat aktivitas politik secara terbuka, termasuk membatasi penggunaan media sosial selama masa Pilkada.
“Sudah berkali-kali kita membuat edaran terkait netralitas ASN, seperti saat Pilpres kemarin. Sekarang, lebih baik istirahat dulu dari media sosial,” ujar Mbak Ita.
Ia menekankan bahwa meskipun pemerintah sudah rutin mengeluarkan imbauan, kesadaran setiap individu tetap menjadi faktor penentu. Dengan sekitar 17 ribu ASN dan Non-ASN di Pemkot Semarang, pengawasan satu per satu dianggap tidak mungkin dilakukan.
Ia juga mengingatkan bahwa keterlibatan politik ASN yang terekam dalam jejak digital bisa berakibat fatal, termasuk ancaman terhadap karier dan pemberhentian.
“Sebelumnya sudah ada kasus pegawai diberhentikan karena tidak netral. Jangan sampai ini terjadi lagi,” ujarnya.
ASN tetap memiliki hak memilih, tetapi tidak boleh menunjukkan dukungan secara terbuka demi menjaga profesionalisme.
Dalam kesempatan tersebut, Mbak Ita melantik 19 pejabat struktural, termasuk lima kepala dinas hasil seleksi terbuka. Mereka adalah:
1. Arwita Mawarti – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH)
2. Bagus Irawan – Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida)
3. Kusnandir – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub)
4. Margaritha Mita Dewi Sopa – Kepala Dinas Koperasi dan UMKM (Dinkop UMKM)
5. Shoti’ah – Kepala Dinas Pertanian (Dispertan)
Pelantikan segera dilakukan karena dinas-dinas tersebut memiliki program prioritas. DLH, misalnya, harus memantau program nasional terkait Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) yang kini telah memasuki tahap pembahasan di Kementerian Keuangan.(day)