SEMARANG, Berita Merdeka Online – Usulan calon Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin, pada debat terbuka kedua Pilwakot Semarang 2024, pada Jumat (8/11) mengenai Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) di tingkat RT mendapat respons positif dari (Komite Penyelidikan dan Pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KP2KKN) Jateng.
Menurut Sekretaris KP2KKN Jateng, Ronny Maryanto, gagasan Musrenbang RT oleh pasangan nomor urut 01, Agustin-Iswar ini merupakan terobosan bagus dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan Kota Semarang yang bersih dan akuntabel, serta mencerminkan transparansi penggunaan anggaran.
“Saya menilai Musrenbang tingkat RT akan membantu agar anggaran bantuan operasional sebesar Rp25 juta per RT dapat digunakan sesuai kebutuhan warga, bukan hanya keputusan ketua atau pengurus RT. Melalui mekanisme ini, warga dapat berperan aktif mengusulkan dan memantau penggunaan dana tersebut,” ujar Ronny.
Sementara itu, Musrenbang tematik di Kota Semarang, seperti yang melibatkan kalangan perempuan dan anak, Ronny berharap bisa diperluas untuk membahas isu-isu spesifik lainnya, seperti rob dan banjir, serta kepemudaan dan disabilitas.
Usulan Musrenbang ini mendapat kritik dari calon Wakil Wali Kota nomor urut 02, Joko Santoso, yang menyebut Musrenbang tingkat terendah hanya ada di kelurahan, sedangkan di RT dan RW dikenal dengan istilah Prarembug Warga atau Rembug Warga.
“Musrenbang terendah ada di kelurahan, sementara di RT itu hanya Pra Rembug Warga. Ini harus dijelaskan agar masyarakat tidak salah paham. Jangan membodohi masyarakat terkait Musrenbang RT. Tidak ada itu,” kata Joko.
Gagasan Musrenbang tingkat RT diharapkan bisa meningkatkan partisipasi dan transparansi dalam pembangunan kota, walaupun saat ini masih menjadi perdebatan antara para calon pemimpin Kota Semarang terkait efektivitas dan regulasi pelaksanaannya.(day)