Bengkulu, Beritamerdekaonline.com – Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Bengkulu, bekerja sama dengan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II B Bengkulu, menggelar pelatihan pemberdayaan ekonomi untuk warga binaan perempuan. Kegiatan yang berlangsung di Aula Lapas Perempuan Bengkulu ini berfokus pada pelatihan keterampilan karangan papan bunga, dengan tujuan memperkuat kemandirian ekonomi perempuan. Pelatihan ini dijadwalkan berlangsung dari tanggal 4 hingga 7 November 2024.
Pelatihan ini menghadirkan tutor Hengky Arie Fernando, anggota dari Keluarga Besar Floris Bengkulu (KBFB), yang dikenal sebagai pengusaha floris di Kota Bengkulu. Sebanyak sepuluh warga binaan yang mendekati akhir masa pembinaan berkesempatan mengikuti pelatihan ini. Melalui kegiatan ini, PKBI dan Lapas Bengkulu berharap warga binaan dapat memperoleh keterampilan baru yang nantinya bisa diterapkan untuk mandiri secara ekonomi setelah mereka menyelesaikan masa hukumannya.
Dalam sambutannya, Antoni sebagai perwakilan dari Direktur PKBI Daerah Bengkulu, menyampaikan bahwa pelatihan ini adalah bagian dari upaya PKBI untuk mendukung pemenuhan hak perempuan yang berhadapan dengan hukum.
“Kami ingin membantu perempuan-perempuan ini memperkuat keterampilan ekonomi mereka melalui pelatihan karangan papan bunga, yang saat ini memiliki peluang bisnis yang baik di masyarakat. Keterampilan ini tidak hanya memiliki prospek cerah, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang,” ujar Antoni.
Antoni juga menambahkan bahwa keterampilan yang diberikan diharapkan mampu mengubah pandangan masyarakat terhadap mantan warga binaan.
“Kami berharap mereka bisa menunjukkan bahwa mereka mampu menciptakan peluang usaha bagi diri mereka sendiri dan orang lain, sehingga stigma negatif terhadap mereka dapat berkurang,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Perempuan Kelas II B Bengkulu Gayatri Rachmi Rilowati menyampaikan apresiasi kepada PKBI Daerah Bengkulu atas dukungan berkelanjutan dalam upaya pembinaan dan pemulihan warga binaan perempuan.
”Pelatihan semacam ini sangat penting untuk mendukung hak-hak perempuan yang berhadapan dengan hukum, khususnya dalam memperoleh keterampilan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka setelah kembali ke masyarakat,” ucapnya.
Sebagai langkah konkret, PKBI dan Lapas Perempuan Bengkulu juga memperbarui perjanjian kerja sama untuk memperkuat sinergi mereka dalam program pembinaan ini.
Pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen PKBI dan Lapas Bengkulu dalam mendukung reintegrasi sosial warga binaan, sehingga mereka bisa kembali ke masyarakat dengan keterampilan yang bermanfaat serta berdaya saing. Dengan adanya keterampilan karangan papan bunga ini, diharapkan warga binaan perempuan memiliki pilihan untuk membuka usaha sendiri atau bergabung di industri floris setelah bebas.