SEMARANG, Berita Merdeka Online – Pasangan Agustina Wilujeng Pramestuti-Iswar Aminuddin (Agustin–Iswar) berhasil memenangkan Pilwakot Semarang 2024 berdasarkan hasil quick count dengan perolehan 57 persen suara. Mereka mengungguli pasangan Yoyok Sukawi-Joko Santoso (Yoyok Joss) yang memperoleh 43 persen suara.
Lembaga riset Aksara Research and Consulting mengidentifikasi sejumlah faktor utama yang mendukung kemenangan paslon 01 Agustin-Iswar.
Supervisor Riset Aksara, Reyhan Maulana, menjelaskan bahwa salah satu alasan kemenangan Agustin–Iswar adalah program kerja mereka yang mudah diterima dan diingat masyarakat Kota Semarang.
Salah satu program unggulan mereka, yakni dana bantuan operasional RT sebesar Rp 25 juta per tahun, dinilai lebih relevan dibandingkan program Yoyok Joss seperti PIP, PBB gratis, dan pendidikan gratis. Program-program tersebut dianggap masyarakat tidak inovatif karena sudah umum diterapkan.
“Sebanyak 59 persen responden survei kami menyatakan program terbaik milik 01, dibandingkan hanya 27 persen untuk 02,” kata Reyhan, pada Selasa, 3 November 2024.
Meski hanya diusung oleh satu partai, yakni PDIP, Agustin–Iswar memanfaatkan kekuatan mesin partai secara efektif. Basis suara PDIP yang kuat dari Pemilu sebelumnya memastikan dukungan solid bagi paslon 01.
Di sisi lain, koalisi sembilan partai pengusung Yoyok Joss, termasuk Golkar, PSI, dan Gerindra, tidak bekerja maksimal. Banyak pemilih dari partai-partai tersebut justru tidak memilih Yoyok Joss.
Faktor lain yang turut menentukan adalah kemampuan Agustin–Iswar menarik pemilih rasional melalui program-program baru yang realistis. Sebaliknya, Yoyok Joss yang mengandalkan dukungan emosional dari suporter PSIS justru kehilangan simpati akibat performa buruk klub tersebut.
“Suporter PSIS banyak yang kecewa dengan penurunan prestasi klub, sehingga tidak mendukung Yoyok,” imbuh Reyhan.
Faktor program kerja yang relevan, soliditas mesin partai, dan keberhasilan menarik pemilih rasional menjadi kunci kemenangan Agustin–Iswar. Sebaliknya, kelemahan Yoyok Joss dalam mengelola dukungan emosional dan lemahnya koordinasi partai koalisi berkontribusi pada kekalahan mereka.(day)