Pekanbaru (Riau), Beritamerdekaonline.com – Pemecatan mendadak seorang guru honorer di SD Negeri 194 Pekanbaru menjadi perbincangan hangat. Desra Novita, yang telah mengabdikan diri sebagai guru honorer ±6 bulan, mengaku diberhentikan oleh Kepala Sekolah, Rio Brahma Putra, tanpa adanya pemberitahuan resmi. Keputusan tersebut hanya disampaikan secara lisan pada Kamis pagi (19/12/2024).
Kepada awak media Beritamerdekaonline.com, Desra menyampaikan rasa kecewa dan keterkejutannya atas tindakan tersebut. “Pada Kamis pukul 10.00 WIB (19/12/2024) saya dipanggil oleh Bu Uci Anita ke ruang Kepala Sekolah. Di sana, Kepala Sekolah menyampaikan bahwa saya dianggap kurang maksimal berkolaborasi dengan guru-guru lain dan menyebutkan ada sejumlah guru yang tidak menyukai saya,” ujar Desra dengan nada sedih.
Keluhan Wali Murid Tanpa Penjelasan
Desra juga mengatakan bahwa Kepala Sekolah mengungkapkan adanya keluhan dari beberapa wali murid. Namun, ketika dirinya meminta penjelasan lebih rinci, Kepala Sekolah tidak memberikan jawaban yang memadai.
“Saya bingung bagaimana memperbaiki diri kalau saya tidak tahu letak kesalahan saya. Selama ini, saya merasa telah bekerja dengan baik dan berusaha menjaga hubungan baik dengan semua pihak,” tambahnya.
Kepala Sekolah Bungkam
Saat media ini mencoba menghubungi Rio Brahma Putra, untuk meminta klarifikasi terkait pemecatan guru honorer tersebut, ia memilih bungkam. Melalui pesan WhatsApp, Rio hanya menyampaikan bahwa dirinya tidak dapat memberikan keterangan melalui aplikasi tersebut.
“Mohon maaf, saya tidak bisa menjelaskan masalah ini lewat WA. Silakan datang ke sekolah besok untuk mengonfirmasi lebih lanjut,” tulis Rio singkat.
Jadi Sorotan
Kejadian ini memunculkan sorotan publik, karena dianggap tidak sesuai prosedur, terutama karena tidak ada surat pemberhentian resmi yang diberikan kepada Desra.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan lebih lanjut dari pihak sekolah mengenai alasan pemecatan terhadap guru honorer tersebut.
(Charles Nasution, Beritamerdekaonline.com)

Wah bisa²nya pihk seklah main pcat sja klw seperti ini bisa saja di laporkan ke dinas, atau jangan² ada sangkut pautnya antara kepala sekolah serta oknum guru yg bernama Uci Anita.
Palingan hanya sentimen mereka saja.
Kasihan yg guru honor. sdh mngabdi begitu lama.
n mereka tdk memanusiakan manusia.
ingat Allah itu tdk tidur!
Itu bisa di usut tuntas ke dinas pendidikan .. Agar permasalahan nya jelas… Dan supaya tahu siapa yang salah dan siapa yang benar… Dan agar tahu pula siapa yang pantas di pecat dan yang tak pantas
Sungguh disayangkan seorang kepala sekolah yang dijunjung tinggi kebijaksanaannya,,malah tidak bisa memberikan kebijaksanaan terhadap anggotanya,,dan sungguh tidak adil bagi anggota yg dipecat tanpa ada sebab, saya juga seorang guru bisa merasakan apa yang dirasakannya,,jganlah semena2 dengan guru honor,,,lw kepsek yg bijaksana pasti bisa memilah mana yg benar dan mana yg salah tanpa hasutan guru2 lain.
Itu baru namanya pemimpin yang mengayomi anggotanya,, tanpa mencelah anggotanya
Sungguh miris, semoga bisa diusut tuntas.
Biar ada titik temu masalahnya
Melihat berita ini, menurut saya miris juga ya pemecatan seorang guru honorer tanpa adanya alasan yang jelas oleh kepala sekolah atau pihak sekolah/guru yang bersangkutan. Ya Saya sebagai guru kurang setuju juga ya guru honorer di pecat mendadak tanpa ada alasan yang jelas. Menurut saya permasalahan-permaslaahan sampai pada pemecatan guru itu harus jelas alasan ataupun sebab dari pemberhentian guru tersebut. Tapi melihat berita ini tanpa sebab. Karena saya juga sebagai guru merasakan bagaimana menjadi seorang guru apalagi ini guru honorer. Setiap guru memiliki tujuan yang sama tidak hanya mengajar tapi juga mendidik, mengarahkan dan mengawasi anak didik, dan paling penting itu semua pihak guru hendaknya bekerja sama demi kemajuan sekolah. Ya mungkin memang ada sih oknum yang bermain disini atau mungkin memang ada salah satu guru yang tidak suka kepada guru honorer tersebut.
Sangat disayangkan, seharusnya kepala sekolah bisa menjadi contoh buat bawahannya. Semoga kasus ini dapat menemui titik terangnya.
Sebenarnya pihak sekolah tidak bisa memecat seorang guru honorer tanpa alasan yang tidak jelas.
Sebaiknya kepsek menjelaskan keluhan terhadap guru honorer tersebut secara detail.
Tidak boleh asal main pecat saja
Apa ada seorang guru yang menghasut kepsek tersebut????
Seorang kepsek yang bijaksana biasanya bisa memilih yang benar dan yang salah tanpa ada hasutan guru yang lainnya.
Dan seorang kepsek yang tidak bijaksana biasanya tidak bisa memilih yang benar dan yang salah.
Apa jangan -jangan ibu Uci Anita ada sangkut pautnya dengan masalah ini???
Kasian juga pada anak muridnya yang sudah nyaman pada guru honorer tersebut.
Sebaiknya jangan memecat seorang guru honorer tanpa alasan yang tidak jelas,
Karena masalah ini bisa di usut secara tuntas ke dinas pendidikan.
Sangat disayangkan, seharusnya kepala sekolah bisa jadi contoh untuk bawahannya. Semoga masalah ini cepat menemui titik terang.
Sangat disayangkan, seharusnya kepala sekolah bisa menjadi contoh buat bawahannya.
Semoga masalah ini menemui titik terangnya
Semoga ada titik terang nya, semangat buat guru honorer. Allah tidak tidur, semoga permasalahannya cepat selesai.
Semangat guru honorer, perjuangkan hak kamu.
Doa orang terzolimi semoga dikabulkan. Aamiin