Pemkot Semarang Lakukan Penanganan Cepat Pasca Limpasan Air di Perum Dahlia Meteseh

SEMARANG, Berita Merdeka Online – Pemkot Semarang segera mengambil tindakan untuk menangani limpasan air yang terjadi di Perumahan Dahlia, Meteseh, Kecamatan Tembalang, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Rabu malam (11/12). Tembok pembatas Kali Tunggu sepanjang 20 meter mengalami ambrol, mengakibatkan limpasan air masuk ke kawasan perumahan.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, memastikan bahwa tidak terjadi banjir besar seperti yang dilaporkan beberapa media.

“Pertama saya sampaikan tidak ada banjir besar, hanya limpasan dan ini sudah selesai. Kedua, saya sudah tanya pada Distaru bahwa Perumahan Dahlia ini KRK sebagian sudah terbit perorangan. Karena ini hanya pengembang kavling siap bangun dan sebagian lagi belum terbit KRK,” ujar Mbak Ita, sapaan akrabnya, saat melakukan tinjauan langsung pada Kamis siang, 12 Desember 2024.

Mbak Ita menjelaskan bahwa status perumahan yang belum memiliki izin menyulitkan pemkot dalam melakukan perawatan fasilitas umum.

“Ini pengembang belum ada izin sehingga bagaimana kita mau melakukan penanganan seperti membuat tanggul yang baik. Pertama belum ada izin, kedua kan harusnya ada penyerahan BAST aset dan fasos, nah ini izin saja belum,” ungkapnya.

Mbak Ita meminta para pengembang untuk mematuhi aturan dan tidak menipu konsumen. Ia juga menginstruksikan jajarannya untuk lebih memperhatikan dan mengawasi izin pengembang perumahan.

“Ini saya juga minta pada teman-teman dari Distaru, dari Satpol PP, termasuk nanti juga pengawasan dari camat dan lurah,” tegasnya.

Meski demikian, Mbak Ita menegaskan bahwa pemerintah tidak akan lepas tangan dan akan mengutamakan kepentingan warga.

“Meski sebenarnya belum izin, tapi karena ini force majeure, akhirnya teman-teman dari PU, Damkar, Disperkim, termasuk Pak Camat dan BPBD memberikan bantuan untuk warga termasuk melakukan penanganan,” tandasnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, Suwarto, menjelaskan bahwa timnya telah mengambil langkah darurat untuk menangani talud yang ambrol.

“Agar air tidak meluap terlebih dahulu jika terjadi hujan lagi, DPU dan BBWS akan melakukan penanganan darurat dengan sandbag terlebih dahulu,” katanya.

Langkah reaksi cepat juga telah dilakukan, termasuk penyiapan dapur umum dan pemompaan air oleh BPBD dan Damkar sejak Rabu malam.

Suwarto juga menyatakan bahwa pengembang perumahan akan diundang untuk bersama-sama mencari solusi permanen terkait masalah tanggul.

“Karena tanggul ini masih menjadi tanggung jawab pengembang, kami akan mendesak agar segera dilakukan penanganan yang sesuai,” ujarnya.

Ketua RT 8 RW 9 Kelurahan Meteseh, Trisno, berharap ada solusi untuk pembuatan talud permanen. “Saya mewakili warga di sini ingin adanya penguatan talud. Karena kita di sini tidak 1-2 tahun, kita ingin terus di sini,” harap Trisno.

Dengan langkah-langkah responsif yang diambil, Pemkot Semarang terus berkomitmen untuk menangani masalah banjir dan mendesak para pengembang agar mematuhi aturan serta melengkapi perizinan yang diperlukan.(day)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *