‎PWNU Bengkulu Tegas Tolak Wacana Muktamar Luar Biasa

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Bengkulu secara tegas menyatakan penolakan terhadap wacana Muktamar Luar Biasa (MLB) yang diusulkan oleh pihak-pihak tertentu atas nama “penyelamat Nahdlatul Ulama”.

‎Bengkulu, Beritamerdekaonline.com— Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Bengkulu secara tegas menyatakan penolakan terhadap wacana Muktamar Luar Biasa (MLB) yang diusulkan oleh pihak-pihak tertentu atas nama “penyelamat Nahdlatul Ulama”. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Ketua PWNU Bengkulu, Prof. Dr. H. Khairudin Wahid, dalam konferensi pers di Kantor PWNU, Kota Bengkulu pada Senin (9/12).

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Bengkulu secara tegas menyatakan penolakan terhadap wacana Muktamar Luar Biasa (MLB) yang diusulkan oleh pihak-pihak tertentu atas nama “penyelamat Nahdlatul Ulama”.


‎Menurut Prof. Khairudin, wacana MLB tersebut tidak memiliki dasar yang kuat dan bertentangan dengan Peraturan Organisasi serta Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Nahdlatul Ulama.

‎“PBNU secara aktif melaksanakan pembinaan kepada PWNU Bengkulu. Dengan berpegang pada khittah organisasi, PBNU telah bekerja optimal dalam melakukan penataan organisasi dan konsolidasi sumber daya melalui berbagai program kerja strategis,” ujar Prof. Khairudin.

‎Ia menambahkan bahwa isu MLB yang diusung oleh pihak tertentu dapat merusak persatuan jamaah dan jam’iyyah Nahdlatul Ulama yang selama ini terjaga dengan baik. Lebih jauh, wacana tersebut dinilai bertentangan dengan nilai-nilai dan tradisi Nahdlatul Ulama yang telah diwariskan para pendiri organisasi ini.

‎“Kami mengimbau semua pihak untuk menghormati dan tunduk pada keputusan PBNU yang sah sesuai AD/ART NU. Segala bentuk perpecahan hanya akan merugikan umat dan melemahkan perjuangan Nahdlatul Ulama,” tegas Prof. Khairudin.

‎PWNU Bengkulu juga memberikan apresiasi terhadap kepemimpinan PBNU di bawah KH. Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum dan Saifullah Yusuf sebagai Sekretaris Jenderal. Menurut PWNU, kepemimpinan PBNU saat ini telah berhasil membawa organisasi ke arah yang lebih baik melalui penguatan struktur, kaderisasi, serta pengembangan sumber daya manusia.

‎“Di bawah kepemimpinan KH. Yahya dan Saifullah Yusuf, PBNU telah menunjukkan kerja nyata dalam memperkuat fondasi organisasi dan menjawab tantangan zaman. Kami tidak hanya mendukung, tetapi juga berkomitmen menjadi garda terdepan dalam melawan segala upaya yang dapat merusak kesatuan NU,” ungkap Prof. Khairudin.

‎Pernyataan ini diharapkan dapat menjadi seruan bagi seluruh kader dan simpatisan Nahdlatul Ulama untuk menjaga keutuhan organisasi. Menurut PWNU Bengkulu, wacana MLB bukanlah solusi atas permasalahan yang ada, melainkan justru ancaman terhadap stabilitas organisasi.

‎“Wacana MLB ini harus dihentikan. Mari kita bersama-sama menjaga keutuhan Nahdlatul Ulama, sesuai dengan prinsip dasar dan tradisi yang telah dirintis oleh para pendiri,” lanjutnya.

‎PWNU Bengkulu menegaskan bahwa persatuan dan soliditas merupakan kunci keberhasilan organisasi sebesar NU. Oleh karena itu, PWNU menyerukan kepada semua pihak untuk mengesampingkan kepentingan pribadi maupun kelompok demi menjaga marwah Nahdlatul Ulama sebagai organisasi keagamaan terbesar di Indonesia.

‎Dengan sikap tegas ini, PWNU Bengkulu berharap tidak ada lagi upaya yang mengatasnamakan penyelamatan NU, tetapi justru mengarah pada perpecahan. Semua pihak diharapkan bersatu untuk melanjutkan perjuangan NU dalam melayani umat dan membangun bangsa.

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *