Bengkulu, Beritamerdekaonline.com – Kondisi Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu semakin memprihatinkan akibat pendangkalan alur yang kini hanya memiliki kedalaman 2,5 hingga 4 meter. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia (HPMPI), Steven, menyatakan bahwa kondisi ini memerlukan perhatian serius untuk segera dilakukan pengerukan.

“Pendangkalan ini berdampak besar pada perekonomian Bengkulu, terutama dalam hal ketersediaan stok bahan bakar minyak (BBM) yang terganggu,” tegas Steven, dalam pernyataan resminya, Senin (13/1/2025).
Menurut Steven, pelabuhan dengan kedalaman alur hanya 2,5 hingga 4 meter tidak memadai untuk mendukung aktivitas kapal berbobot besar yang membawa komoditas strategis. Idealnya, kedalaman alur pelabuhan Pulau Baai harus berada di atas 8 meter agar kapal-kapal dengan tonase besar dapat masuk hingga ke dermaga dengan aman.
Pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai mengakibatkan kapal-kapal pengangkut BBM mengalami kesulitan untuk bersandar. Hal ini memengaruhi pasokan energi di Bengkulu, yang berpotensi berdampak pada aktivitas ekonomi masyarakat.
“Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa mengganggu distribusi BBM dan memperlambat pertumbuhan ekonomi daerah. Pelabuhan Pulau Baai adalah pintu gerbang utama bagi logistik di Bengkulu, jadi penting untuk menjaga fungsinya,” tambah Steven.
Selain itu, pelabuhan ini juga menjadi jalur masuk utama bagi berbagai komoditas penting, seperti hasil tambang, pertanian, dan barang kebutuhan pokok. Dengan pendangkalan yang semakin parah, kapasitas pelabuhan untuk mendukung arus barang menjadi terbatas.
Steven menekankan bahwa pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai harus menjadi prioritas. Ia berharap pemerintah daerah dan pusat segera mengambil langkah konkret untuk segera merealisasikan program pengerukan tersebut.
“Pengerukan alur ini adalah investasi penting untuk mendukung kelancaran aktivitas logistik di Bengkulu. Selain itu, pengerukan juga akan meningkatkan daya saing pelabuhan, sehingga lebih banyak kapal besar yang bersedia berlabuh di sini,” paparnya.
Menurut data terakhir, kedalaman alur yang optimal akan membuka peluang bagi pelabuhan ini untuk meningkatkan volume perdagangan antarprovinsi maupun internasional. Dengan kedalaman yang memadai, pelabuhan dapat menarik lebih banyak investor dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat.
Steven menutup pernyataannya dengan harapan besar kepada pihak terkait agar segera merespons kondisi ini. “Kami sangat berharap pemerintah dapat bekerja sama dengan pihak swasta untuk mempercepat pengerukan. Pelabuhan Pulau Baai adalah aset strategis yang harus dijaga demi kemajuan Bengkulu,” harapnya.
Dengan kondisi yang ada, upaya pengerukan ini menjadi langkah mendesak demi menjaga keberlanjutan perekonomian di Provinsi Bengkulu. Dukungan dari seluruh pihak, baik pemerintah maupun sektor swasta, sangat diperlukan agar solusi ini dapat segera terwujud.