PEKALONGAN, Berita Merdeka Online – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Pekalongan pada Senin (20/1/2025) siang hingga malam memicu banjir bandang dan longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan. Bencana ini menyebabkan 17 orang meninggal dunia, 13 orang mengalami luka-luka, dan 9 orang lainnya masih dalam pencarian.
“Kami menerima informasi mengenai longsor di Desa Kasimpar pada Selasa pagi. Setelah itu, kami langsung mengirimkan tiga tim dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang, Pos SAR Wonosobo, dan Unit Siaga Pemalang,” ujar Budiono, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang.
Menurut Budiono, jumlah korban dari warga Desa Kasimpar tidak terlalu banyak. Sebagian besar korban adalah pengguna jalan yang kebetulan melintas dan berteduh di rumah salah satu perangkat desa yang ikut tersapu longsor.
Selain itu, longsor juga menimpa sebuah kafe yang sedang ramai pengunjung serta area pemancingan.
“Berdasarkan data sementara, 17 orang dinyatakan meninggal dunia, 13 orang luka-luka, dan 9 orang lainnya masih dalam pencarian. Data ini bisa saja bertambah, mengingat lokasi longsoran berada di jalur penghubung Pekalongan-Dieng, sehingga ada kemungkinan pengguna jalan, pengunjung kafe, maupun warga yang berteduh ikut menjadi korban,” jelas Budiono.
Para korban meninggal dunia telah diserahkan kepada keluarga masing-masing. Sementara itu, korban luka-luka mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan setempat.
Korban luka berat dirawat di RSUD Kajen, sedangkan korban luka ringan ditangani di Puskesmas Petungkriyono.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, organisasi pencarian dan pertolongan, serta masyarakat setempat dengan total sekitar 300 personel sementara menghentikan operasi pencarian karena cuaca buruk dan kondisi gelap.
“Pencarian kami tunda sementara karena kondisi lokasi sudah gelap dan hujan masih turun dengan intensitas tinggi. Pencarian akan dilanjutkan besok pagi dengan dukungan drone thermal dan unit anjing pelacak. Semoga cuaca esok hari mendukung sehingga tim dapat menjalankan tugas dengan optimal,” tutup Budiono.
Pencarian akan terus difokuskan di area longsor dengan harapan semua korban dapat ditemukan secepat mungkin. (lim)