Jakarta, Beritamerdekaonline.com – Danantara menjadi solusi cerdas dalam pengelolaan investasi negara, memungkinkan dana Rp150 triliun berkembang hingga Rp1.000 triliun per tahun. Dibandingkan jika hanya disimpan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yang berisiko habis atau dikorupsi, Danantara menawarkan strategi optimalisasi dana yang lebih efektif.
Danantara merupakan wadah penerimaan dividen dari seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Jika BUMN mencetak keuntungan, maka dananya langsung masuk ke Danantara, bukan ke APBN. Dengan mekanisme ini, pemerintah dapat memanfaatkan dana yang telah berkembang untuk proyek-proyek besar tanpa membebani anggaran negara.
Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan didalam akun faceboknya, mencontohkan bagaimana skema ini bekerja. Jika negara membutuhkan dana untuk proyek infrastruktur berskala besar, pemerintah cukup menarik dana dari Danantara, bukan dari APBN yang bersumber dari pajak rakyat.
“Danantara adalah kekuatan ekonomi dan investasi masa depan Indonesia. Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara bertugas mengonsolidasikan serta mengoptimalkan aset-aset negara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) dibentuk untuk mengelola investasi pemerintah secara profesional dan transparan. Tujuannya adalah memastikan aset negara berkembang dengan maksimal melalui berbagai investasi strategis.
Persiden republik indonesia Prabowo Subianto menegaskan bahwa Danantara berpotensi menjadi salah satu sovereign wealth fund (SWF) terbesar di dunia. Dengan strategi investasi yang tepat, Danantara akan mengoptimalkan peran BUMN dalam membangun ekonomi nasional.
Sebagai lembaga pengelola investasi, Danantara berfokus pada investasi jangka panjang di berbagai sektor, seperti infrastruktur, energi, dan teknologi. Dengan skema ini, diharapkan ekonomi Indonesia tumbuh pesat dan mampu bersaing di kancah global. (Red)