Indonesia Masuk 8 Besar Ekonomi Dunia, Hasan Nasbi Tantang Narasi Negatif

Foto Ist. Hasan Nasbi, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan RI

“IMF Rilis Data PDB, Indonesia Jadi Negara dengan Perekonomian Tertinggi ke-8. International Monetary Fund (IMF) mencatat produk domestik bruto (PDB) per kapita Indonesia pada 2024-yang disesuaikan dengan paritas daya beli (purchasing power parity/PPP)-sebesar $ 4,98 triliun.”

Jakarta, Beritamerdekaonline.com – 23 Febuari 2025. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menanggapi narasi negatif yang menyebut Indonesia dalam kondisi gelap. Ia menegaskan, berdasarkan data ekonomi global, Indonesia telah menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-8 di dunia, melampaui Inggris dan Prancis.

“Indonesia ini negara besar. Tahun ini kita berhasil menyalip Inggris dan Prancis, sehingga menjadi ekonomi terbesar ke-8 di dunia. Dalam dua tahun ke depan, kita berpotensi menyalip Brasil karena selisihnya sudah tipis. Setelah itu, target berikutnya adalah Jerman, hingga akhirnya kita bisa menjadi ekonomi terbesar nomor empat di dunia,” ujar Hasan Nasbi dalam pernyataannya.

Hasan juga menyoroti pertumbuhan ekonomi Indonesia yang konsisten berada di atas 5 persen, jauh di atas rata-rata global yang hanya 3,3 persen. “Banyak negara saat ini hanya tumbuh 1-2 persen, bahkan ada yang mengalami kontraksi. Indonesia justru tumbuh stabil di atas 5 persen. Apakah kondisi seperti ini masih bisa disebut gelap?” tegasnya.

Lebih lanjut, Hasan mengingatkan agar setiap pernyataan yang beredar harus berbasis data dan fakta. Ia menuding sebagian kritik terhadap pemerintah lebih didorong oleh ketidaksukaan sejak awal. “Sebelum pemerintahan ini dilantik, mereka memang sudah tidak suka. Lalu ketika ada sedikit disinformasi, itu dijadikan alasan untuk memperkuat ketidaksukaan mereka,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya pendekatan rasional dalam menilai kondisi negara. “Kita tidak hanya mengandalkan kepala untuk berbicara di lapangan, tetapi juga harus menggunakan kepala untuk berpikir jernih. Jika ada yang mengatakan Indonesia dalam kondisi gelap, tunjukkan datanya. Kalau hanya sekadar ujaran kebencian, itu tidak akan memberi manfaat bagi bangsa ini,” tutupnya. (DIL)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *