Bengkulu, Beritamerdekaonline.com – Polda Bengkulu menggelar rapat analisa dan evaluasi (Anev) mingguan guna membahas situasi keamanan wilayah, Senin (5/2/2025). Rapat ini dipimpin langsung oleh Kapolda Bengkulu, Irjen Pol Anwar, S.I.K., M.Si, didampingi Wakapolda Brigjen Pol Drs. Agus Salim, serta diikuti para Pejabat Utama (PJU) Polda Bengkulu. Seluruh Kapolres dan Kapolresta di jajaran Polda Bengkulu turut serta dalam rapat secara virtual melalui Zoom Meeting.
Mengawali pertemuan, seluruh peserta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Kapolda menegaskan bahwa penghormatan terhadap lagu kebangsaan bukan sekadar formalitas, tetapi bentuk nyata nasionalisme dan komitmen dalam menjalankan tugas negara.
Rapat kemudian berlanjut dengan paparan dari Direktur Intelijen (Dir Intel) yang menyoroti perkembangan situasi terkini serta potensi gangguan keamanan menjelang pelantikan serentak kepala daerah hasil Pemilukada 2024 yang akan digelar pada 20 Februari 2025 di Jakarta oleh Presiden RI. Kapolda menekankan pentingnya kesiapan personel dalam mengantisipasi setiap kemungkinan yang dapat mengganggu jalannya acara tersebut.
Sementara itu, Karoops Polda Bengkulu menyampaikan laporan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah hukum Polda Bengkulu. Ia menguraikan berbagai tantangan yang dihadapi, termasuk upaya pencegahan konflik sosial serta strategi dalam menghadapi potensi gangguan keamanan.
Dalam sesi selanjutnya, Kapolresta Bengkulu memaparkan langkah-langkah yang telah dilakukan untuk menekan angka kriminalitas di Kota Bengkulu. Ia menekankan perlunya langkah preventif yang lebih masif serta penguatan sinergi antara kepolisian dan masyarakat guna menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif.
Kapolda Bengkulu menegaskan bahwa rapat mingguan ini menjadi forum strategis dalam mengevaluasi kondisi keamanan serta merumuskan langkah konkret untuk menjaga stabilitas wilayah. Dengan berbagai agenda nasional yang semakin dekat, kepolisian dituntut untuk tetap sigap dalam menghadapi segala potensi ancaman keamanan. (Sampur Buana)