SOLO, Berita Merdeka Online – Calon Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menegaskan komitmennya untuk meningkatkan daya saing provinsi dengan menghadapi berbagai tantangan, seperti kemiskinan, pendidikan, infrastruktur, dan kesehatan.
Dalam acara Rembug Pengusaha untuk Jawa Tengah yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jateng di The Sunan Hotel Solo, Senin (3/2) malam, ia memaparkan strategi yang akan ditempuh.
Ahmad Luthfi menilai inflasi rendah di Jateng sebagai peluang besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Oleh karena itu, langkah pertama yang diambil adalah merangkul seluruh pengusaha di Jateng tanpa memandang latar belakang politik.
“Ini saatnya rekonsiliasi untuk membangun Jawa Tengah bersama,” tegasnya.
Selain itu, ia telah menjalin komunikasi dengan berbagai kementerian agar anggaran pembangunan lebih banyak dialokasikan ke Jateng. Pasalnya, dengan PAD hanya Rp15 triliun dan total APBD beserta transfer dari pusat sebesar Rp24 triliun, anggaran yang ada masih terbatas.
“Jika dukungan anggaran bertambah, program pemprov bisa terealisasi lebih baik,” ujarnya.

Luthfi juga menekankan pentingnya peran pengusaha dalam meningkatkan perekonomian Jateng, terutama dalam pengembangan UMKM, infrastruktur, serta konektivitas wilayah.
Pengusaha juga diajak untuk mendukung program swasembada pangan dan kemandirian industri, apalagi Jateng memiliki Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dan kawasan industri di Kendal.
Untuk mendukung dunia usaha, Luthfi berjanji melakukan reformasi birokrasi dan menyederhanakan proses perizinan agar lebih efisien.
Ketua Kadin Jateng, Harry Nuryanto Soediro, mendukung langkah ini dan berharap adanya sinergi antara pengusaha dan pemerintah dalam sektor investasi, ketahanan pangan, dan UMKM.
Ketua Kadin Solo, Ferry S. Indrianto, menilai potensi sumber daya Jateng sangat besar dan harus dikelola dengan baik. Ia menekankan pentingnya reformasi birokrasi agar tidak ada lagi ego sektoral yang menghambat efektivitas kerja.
“Forum ini bertujuan membangun iklim usaha yang lebih baik, menjadikan Jateng role model pembangunan di Indonesia,” pungkasnya.(day)