Beritamerdekaonline.com, Jakarta – Tanah warga bekas rawa yang berada di Jalan Kapuk Muara Utara 1, RT 01 RW 03 Penjaringan, Jakarta Utara, diduga menjadi tempat pembuangan sampah (TPS) liar.
Bau tidak sedap sudah tercium ketika melewati Jalan Kapuk Muara Utara 1 dari jarak 500 meter, di lokasi ini kendaraan roda empat pun enggan membuka jendela ketika melintas. Lantaran, bau menyengat, ditambah jalannya yang becek penuh lubang menambah kesan suram lokasi ini.
Mawar (nama disamarkan) (53) warga yang berjualan didekat lokasi, tempat tersebut sudah ada sekitar 3- 5 tahun lalu, yang awalnya merupakan rawa yang dihuni warga. Namun belum diketahui hingga lokasi tersebut menjadi tempat pembuangan sampah.
“Ada kali 3-5 tahun belum lama, ” ujar Mawar ketika diwawancarai RRI Jakarta, Kamis, 6 Februari 2025.
Menurut Mawar hampir 3 x sehari lokasi tersebut dimasuki oleh mobil sampah berplat merah untuk mengangkut sampah yang telah disortir limpahan dari mal-mal yang ada di Jakarta.
“Yang angkut mobil sampah plat merah, setiap hari, tiga kali sehari angkutin sampah, ” kata Mawar.
Menurut Mawar sampah-sampah yang berada di lokasi itu terlihat beragam. Mulai dari plastik hingga sampah bekas makanan yang mengeluarkan air.
Sementara Deri (bukan nama sebenarnya) (45) mengungkapkan, sampah yang menumpuk itu bukan berasal dari penduduk sekitar.
Melainkan sampah dari pusat perbelanjaan dan hotel. Deri pun menduga bahwa TPS tersebut liar atau tanpa izin.
“Saya kurang paham, tapi kayaknya TPS liar,” ucap Deri.
Deri mengungkapkan, TPS liar itu sudah berdiri sekitar tiga tahunan. Bahkan, warga sudah sering kali protes karena terganggu.
“Kayaknya sudah lama, tahunan gitu. Warga sekitar juga banyak yang tahu, tapi sudah beberapa kali lapor tidak ada tanggapan,” ujar Deri.
Warga yang lain sebut saja NSR (43) warga RT01/RW03 mengeluhkan bau dari TPS tidak sedap. Keberadaan TPS sudah dilaporkan ke aparat terkait namun belum ada tindak lanjut.
“Sebenarnya warga di sekitar sini sudah mengeluhkan keberadaan TPS liar ini. Dari pihak kelurahan dan RT juga sudah melihat ke lokasi tapi belum ada tindak lanjut,” kata NSR, saat ditemui.
DG (45) warga RT 01 ini juga menambahkan soal keberadaan TPS tersebut sangat menganggu. “Kayaknya sudah lama, tahunan gitu, warga sekitar juga banyak yang tahu, tapi sudah beberapa kali lapor tidak ada tanggapan. Dinas terkait datang foto-foto terus balik lagi,” kata DG.
Dirinya menduga TPS tersebut dikelola perorangan, pasalnya sejumlah kendaraan truk mengambil muatan sampah dari restoran malam terus dibawa ke TPS, disortir disitu dan sisanya tidak terbuang hingga menumpuk. DG berharap pemerintah menutup TPS liar tersebut karena dikhawatirkan menganggu kesehatan anak-anak. (@ms)