Depkolektor Bertindak Arogan Jelang Idul Fitri, Polres Kobar Diminta Bertindak Tegas

Foto Ist Ilustrasi

BeritaMerdekaOnline.com, Kobar – Menjelang Hari Raya Idul Fitri, suasana di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) semakin ramai dengan aktivitas masyarakat yang berbuka puasa di tempat-tempat umum. Namun, di tengah bulan suci Ramadhan, kejadian tidak menyenangkan dialami oleh seorang ibu yang mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari oknum debt collector di sebuah warung makan di Kelurahan Madurejo, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kobar, Kalimantan Tengah.

Insiden ini terjadi pada Selasa (4/3/2025), ketika seorang ibu bersama anaknya tengah menikmati waktu berbuka puasa. Tiba-tiba, oknum debt collector yang mengaku berasal dari salah satu perusahaan pembiayaan datang dan berusaha menarik paksa mobil milik ibu tersebut.

Perdebatan pun tidak terhindarkan. Si ibu mempertanyakan dasar penarikan kendaraan, terutama karena ia merasa hanya mengalami keterlambatan pembayaran angsuran selama dua bulan. Namun, pihak debt collector bersikeras bahwa tunggakan mencapai empat bulan, dengan alasan dua bulan pertama tidak terbaca dalam sistem.

Saat kejadian berlangsung, ibu tersebut mencoba menghubungi suaminya yang sedang bertugas di Kabupaten Lamandau. Namun, karena kendala jaringan, komunikasi tidak berjalan lancar. Dalam kebingungan, ia lalu menghubungi seorang kerabat yang berprofesi sebagai jurnalis untuk meminta saran terkait prosedur hukum penarikan kendaraan.

Menurut informasi yang didapat, penarikan kendaraan oleh pihak leasing atau debt collector seharusnya hanya dapat dilakukan dengan surat eksekusi dari pengadilan. Hal ini sesuai dengan peraturan yang berlaku, sehingga tindakan oknum tersebut dinilai sebagai tindakan semena-mena.

Kerabatnya yang merupakan awak media pun segera menghubungi pihak kepolisian untuk melaporkan kejadian ini. Masyarakat Kobar berharap aparat penegak hukum, khususnya Polres Kobar, dapat mengambil tindakan tegas agar kejadian serupa tidak terulang, seperti yang pernah terjadi di beberapa kota lain.

Momen menjelang Idul Fitri seharusnya menjadi waktu yang penuh kebahagiaan, bukan malah diwarnai dengan aksi penarikan kendaraan yang dilakukan dengan cara intimidatif. Diharapkan pihak berwenang segera bertindak agar praktik serupa tidak meresahkan masyarakat di masa mendatang. (Ronny)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *