Asahan, Berita Merdeka Online – 1 Muharram 1447 H Suasana religius dan penuh semangat menyelimuti halaman MAN Asahan, tempat digelarnya peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Asahan. Dengan mengangkat tema “Damai Bersama Manusia dan Alam”, acara ini menjadi momentum penting untuk mempererat ukhuwah Islamiyah dan meningkatkan kesadaran spiritual masyarakat.
Turut hadir dalam kegiatan ini Bupati Asahan H. Taufik Zainal Abidin Siregar, S.Sos., M.Si, Ketua DPRD, perwakilan Dandim 0208/Asahan, Polres, Kajari, Kepala Kemenag Asahan, jajaran Forkopimcam, TP-PKK, Ketua Imtaq, serta ratusan ibu-ibu Majelis Taklim dari seluruh kecamatan.
Kepala Kemenag Asahan, H. Abdul Manan, MA, dalam sambutannya melantik secara resmi Kelompok Kerja Penyuluh Kemenag Tahun 2025. Ia menegaskan bahwa tahun baru Islam ini bukan sekadar perayaan, tetapi momen penting untuk memperkuat fondasi keagamaan dan mental umat.
“Ini adalah ajang refleksi dan pembinaan spiritual. Kita ingin menjadikan Majelis Taklim sebagai sentral dakwah yang aktif, bukan sekadar simbol,” ujar Abdul Manan.
Ia juga menegaskan komitmen Kemenag untuk bersinergi dengan pemerintah daerah dalam mewujudkan masyarakat yang religius, toleran, dan cinta damai.
Di sela kegiatan, Bupati Asahan menyerahkan Piagam Penghargaan kepada Agus Supono, penyuluh agama Islam yang berhasil meraih Juara I Tingkat Provinsi Sumatera Utara dalam bidang Moderasi Beragama.
Dalam arahannya, Bupati mengajak seluruh umat Islam menjadikan Tahun Baru Islam sebagai momen muhasabah dan memperbaiki kualitas diri.
“Jika sepanjang tahun lalu amal baik lebih dominan, pertahankan. Jika belum, ini saatnya kita benahi diri dan iman kita,” tegas Taufik.
“Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan baik amalnya, sejelek-jelek manusia adalah yang panjang umurnya namun buruk perbuatannya.”
Peringatan 1 Muharram juga dimeriahkan dengan Pawai Ta’aruf yang dilepas langsung oleh Bupati dan Ketua DPRD Asahan. Ratusan peserta, mayoritas ibu-ibu Majelis Taklim, tumpah ruah memenuhi Jalan Latsitarda Nusantara VIII, membawa spanduk syiar Islam dan nuansa kebersamaan.
Kegiatan ini dimulai dari depan Rumkitban 01.08.01 Kisaran, Kelurahan Kisaran Naga, dan menjadi simbol semangat masyarakat dalam menjaga tradisi Islam yang damai dan bersatu.
Acara ditutup dengan tausiyah oleh ustazah yang mengajak jamaah memperbanyak istighfar, zikir, serta memperbaiki niat untuk menjadi pribadi yang lebih baik di tahun hijriah yang baru ini.
“Mari jadikan masjid dan majelis taklim sebagai mercusuar peradaban Islam yang mencerahkan,” ungkapnya. (DA)