Asahan, Berita Merdeka Online – Bupati Asahan, H. Taufik Zainal Abidin Siregar, S.Sos., M.Si, menerima audiensi dari jajaran pengurus Forum Komunikasi Lembaga Adat (FORKALA) Kabupaten Asahan pada Kamis, 5 Juni 2025. Pertemuan yang berlangsung di Ruang Kerja Bupati itu membahas dua agenda utama: pelaksanaan Pagelaran Seni Budaya Daerah (PSBD) tahun 2025 dan mekanisme pengganti Ketua FORKALA yang mengundurkan diri.
Sekretaris FORKALA Asahan, Sumantri, SH., MH, menyampaikan bahwa audiensi ini merupakan bentuk silaturahmi serta permintaan arahan langsung dari Bupati demi kesuksesan PSBD. Menurutnya, PSBD 2025 menjadi momentum strategis untuk memperkuat jati diri budaya lokal di tengah arus globalisasi.
“Kami berharap Bupati dapat memberikan petunjuk dan dukungan agar pelaksanaan PSBD nanti berjalan tertib, bermakna, dan berkesan bagi seluruh masyarakat Asahan,” ujar Sumantri.
Di hadapan Bupati, Sumantri juga mengungkapkan adanya pengunduran diri Ketua FORKALA Asahan yang menjabat dalam periode 2022–2027. Pihaknya meminta petunjuk mengenai mekanisme pergantian yang sesuai prosedur, agar roda organisasi tetap berjalan optimal hingga akhir periode.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Taufik menyambut baik komitmen FORKALA dalam menghidupkan seni dan budaya daerah. Ia menegaskan bahwa pelaksanaan PSBD harus mengikuti regulasi yang berlaku agar tidak menimbulkan persoalan hukum atau administrasi.
“Silakan laksanakan PSBD dengan tertib. Jangan sampai ada pelanggaran aturan yang mencoreng niat baik ini,” tegas Bupati.
Mengenai pengunduran diri Ketua FORKALA, Bupati menyarankan agar dilakukan musyawarah internal untuk menentukan sosok pengganti yang mampu melanjutkan tugas kepemimpinan dengan integritas hingga tahun 2027.
“Saya berharap, saat PSBD berlangsung nanti, sudah ada Ketua FORKALA yang sah dan bisa bertanggung jawab atas seluruh kegiatan,” ucapnya menutup pertemuan.
Audiensi tersebut turut dihadiri oleh Wakil Bupati Asahan, Rianto, SH., MAP, Kadis Kominfo Asahan, Kabag Protokol Setdakab, sejumlah pengurus FORKALA serta tokoh etnis dan budaya dari berbagai komunitas di Asahan. Kehadiran mereka menambah bobot dan semangat kolektif dalam mengangkat kembali seni dan budaya lokal ke pentas daerah. (Dodi Antoni)