Asahan, Berita Merdeka Online – Doa dan zikir menggema di Masjid Siti Zubaidah Mutiara, Kisaran Timur, Kamis (5/6/2026), saat Wakil Bupati Asahan, Rianto, SH., MH. memimpin Zikir dan Doa Akbar untuk ratusan jemaah haji asal Kabupaten Asahan yang sedang menjalankan wukuf di Padang Arafah, Mekkah.
Acara yang berlangsung khusyuk ini menjadi momen spiritual penting bagi masyarakat Asahan. Tak hanya untuk mendoakan keselamatan para jemaah, kegiatan ini juga dimaknai sebagai ajang memperkuat ukhuwah dan membumikan semangat religiusitas di tengah kehidupan bermasyarakat.
Jemaah Didoakan Kembali Selamat dan Mendapat Haji Mabrur
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Asahan menyampaikan apresiasi mendalam atas antusiasme masyarakat yang hadir.
“Kita hadir bersama dengan satu tujuan: memohon keselamatan dan kemabruran untuk saudara-saudara kita yang tengah menjalankan rukun haji,” ujar Rianto.
Ia juga menekankan bahwa acara ini bukan sekadar simbolik, tapi menjadi wujud nyata dari kepedulian dan kekompakan umat Islam di Asahan.
Momen Syiar Islam dan Penguat Silaturahmi
Rianto menegaskan bahwa kegiatan keagamaan seperti ini harus terus dijaga keberlangsungannya. Selain sebagai bentuk ibadah, zikir dan doa bersama juga menjadi sarana syiar dakwah, pembentukan karakter umat, dan penguat moral sosial.
“Dengan semangat kebersamaan, kita harap Asahan semakin religius, damai, dan penuh nilai-nilai luhur,” tambahnya.
Tokoh Penting Hadir, Kekhusyukan Terasa
Zikir dan Doa Akbar ini turut dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua DPRD Asahan Efi Irwansyah Pane, Camat Kisaran Timur, Asisten Administrasi Umum, dan penceramah Dr. H. Faisal Sadat Harahap yang memberikan tausiyah penuh makna tentang keutamaan doa dan makna haji mabrur.
Harapan untuk Masa Depan Asahan yang Religius
Melalui kegiatan seperti ini, pemerintah daerah berharap dapat membangun masyarakat yang tak hanya religius secara seremonial, tapi kuat secara spiritual dan sosial. Tradisi zikir akbar menjadi instrumen penting dalam menciptakan atmosfer keagamaan yang hidup dan dinamis.
Zikir dan doa tak hanya mempererat batin umat, tapi juga menjadi penyejuk sosial di tengah dinamika masyarakat. Kabupaten Asahan membuktikan bahwa keberagamaan bukan slogan, tapi praktik nyata yang hidup dalam denyut masyarakatnya. (Dodi Antoni)