SEMARANG, Berita Merdeka Online – Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Semarang nomor urut 02, Yoyok Sukawi dan Joko Santoso (Yoyok-Joss), berjanji untuk memberdayakan penyandang disabilitas dengan melibatkan mereka dalam pembuatan kebijakan dan program pemerintah.
Hal ini disampaikan Joko Santoso saat mengunjungi Down Syndrome Community di Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, Sabtu (26/10/2024).
Joko menyatakan pihaknya telah menyiapkan skema pemberdayaan difabel, mulai dari identifikasi penyandang disabilitas hingga tingkat RT. Setiap potensi yang ditemukan akan dipetakan dan dikelompokkan untuk mendapatkan pelatihan sesuai kebutuhan.
“Kami ingin memastikan mereka mendapat ruang untuk mengembangkan keterampilan dan hidup mandiri,” ujarnya.
Joko mengaku terharu menyaksikan kreativitas para penyandang disabilitas di komunitas tersebut. Ia melihat berbagai produk UMKM seperti kue, telur asin, kerajinan dari sampah, lukisan, dan batik buatan para anggota komunitas. Menurutnya, keterbatasan fisik tidak menghalangi mereka untuk berkarya.
“Mereka hanya butuh dukungan kebijakan yang serius agar bisa berkontribusi bagi diri sendiri dan orang lain,” jelasnya.
Komunitas tersebut dinilai berhasil mengembangkan keterampilan anggotanya dan memfasilitasi mereka untuk produktif. Namun, Joko menegaskan bahwa pemerintah harus menyediakan lebih banyak ruang dan fasilitas untuk menunjang perkembangan kelompok difabel.
Penggerak komunitas, Warisa, berharap jika Yoyok-Joss terpilih, pemerintah memberi kesempatan yang setara bagi penyandang disabilitas tanpa diskriminasi. Ia juga menekankan perlunya mengubah stigma negatif terhadap kelompok difabel.
“Kami ingin anak-anak difabel punya peluang yang sama untuk bekerja dan menghasilkan pendapatan,” ujarnya.
Warisa menambahkan bahwa masih banyak penyandang disabilitas di Semarang yang belum terakomodasi dengan baik karena kurangnya perhatian pemerintah.
“Kami ingin masyarakat sadar bahwa anak-anak difabel juga bisa berkarya dan berkontribusi, asalkan mereka diberi kesempatan,” tutupnya.
Joko menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk memperjuangkan kebijakan inklusif agar para penyandang disabilitas di Semarang bisa tumbuh dengan percaya diri dan mandiri.(day)