×
Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by whitelisting our website.

Blora Dapat Kado Istimewa, Sekolah Rakyat Mulai Dibangun

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Blora, Luluk Kusuma Agung Ariadi

BLORA, Berita Merdeka Online – Kabar menggembirakan datang bagi warga Kabupaten Blora, khususnya keluarga pra-sejahtera.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Blora, Luluk Kusuma Agung Ariadi, mengumumkan bahwa pembangunan Sekolah Rakyat di Blora resmi dimulai.

Lokasi yang dipilih berada di SD Negeri 4 Balun, Kecamatan Cepu, yang akan direhab total menjadi sekolah baru bagi siswa-siswi dari keluarga miskin (desil 1 dan desil 2).

“Awalnya kita mengajukan dua lokasi, yaitu di Jepon dan Cepu. Namun, hanya Cepu yang disetujui pusat,” jelas Luluk saat ditemui di kantornya, Selasa (27/05/2025).

Ia menambahkan, Blora awalnya dijadwalkan masuk tahap dua dengan alokasi anggaran pada tahun 2026, namun justru naik kelas ke tahap satu, sehingga pembangunan sudah dimulai dan ditargetkan rampung pada minggu kedua Juni 2025.

Pembangunan Sekolah Rakyat ini bukan sekadar renovasi biasa. Di bawah koordinasi Kementerian PUPR, proyek ini mencakup rehab atap, kamar mandi, dan lantai.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Blora, Luluk Kusuma Agung Ariadi

Anggaran yang digelontorkan pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Prasarana Strategis Kementerian PUPR mencapai angka fantastis, yakni Rp322.399.800.000, dengan target pengerjaan selama 60 hari!

Sekolah Rakyat ini akan menjadi harapan baru bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di Blora, karena akan membuka dua rombongan belajar (rombel) jenjang SMA.

Harapannya, sekolah ini tidak hanya menjadi sarana pendidikan, tetapi juga menjadi jembatan menuju masa depan cerah bagi para siswa.

“Kami berharap Sekolah Rakyat ini bisa berjalan lancar, tepat waktu, dan benar-benar bermanfaat untuk masyarakat Blora,” ujar Luluk penuh optimisme.

Sementara itu, untuk lokasi kedua di Jepon yang sebelumnya diajukan, Luluk mengungkapkan bahwa belum lolos seleksi pusat.

Oleh karena itu, Pemkab Blora tengah berkoordinasi dengan BPPKAD untuk mencari alternatif lokasi baru.

Kehadiran Sekolah Rakyat ini di Blora diharapkan menjadi game changer dalam upaya pemerataan pendidikan dan pengentasan kemiskinan.

Apalagi, dengan pembangunan yang dilakukan oleh Kementerian PUPR, kualitas fasilitas sekolah dipastikan memadai untuk mendukung pembelajaran.

Masyarakat Blora pun menyambut program ini dengan antusias, berharap Sekolah Rakyat bisa menjadi simbol perubahan nyata dan kesempatan emas bagi anak-anak Blora untuk meraih masa depan yang lebih baik. (Pri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *