×
Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by whitelisting our website.

Diserang Harimau Sumatra, Warga Dievakuasi Babinsa

Aksi cepat Babinsa dan tim medis selamatkan korban konflik manusia dengan satwa liar di Jamb

Babinsa dan tim medis evakuasi warga korban serangan Harimau Sumatra.
Serka Suwarno dan Kopda Satria bantu evakuasi korban serangan Harimau di Desa Birun, Jambi.

Pangkalan Jambu, Berita Merdeka Online – 25 Juni 2025 . Warga Desa Birun, Kecamatan Pangkalan Jambu, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, digegerkan oleh insiden mengerikan yang melibatkan dua ekor Harimau Sumatra. Sekitar pukul 10.00 WIB, seorang pria bernama Ramli (46), warga Desa Bungo Tanjung, menjadi korban serangan mendadak dari satwa buas langka tersebut.

Kejadian bermula saat Ramli sedang beraktivitas di sekitar kawasan hutan yang berbatasan langsung dengan permukiman warga. Tanpa disadari, dua Harimau Sumatra muncul dan menyerang Ramli secara brutal. Korban mengalami luka-luka parah di bagian tangan, punggung, dan kaki akibat cakaran dan gigitan hewan buas tersebut.

Tindakan cepat langsung dilakukan oleh Babinsa Koramil 420-07/Sei Manau. Serka Suwarno dan Kopda Satria yang mendapatkan informasi dari warga segera menuju lokasi kejadian. Bersama tim medis dari Puskesmas terdekat, mereka mengevakuasi Ramli dalam kondisi sadar namun mengalami luka serius.

“Kami langsung bergerak cepat setelah mendapat laporan. Keselamatan warga adalah prioritas utama,” tegas Serka Suwarno di lokasi kejadian.

 

Babinsa dan tim medis evakuasi warga korban serangan Harimau Sumatra.
Serka Suwarno dan Kopda Satria bantu evakuasi korban serangan Harimau di Desa Birun, Jambi.

Korban kemudian dibawa menggunakan ambulans ke RSUD Kolonel Abunjani Bangko untuk mendapatkan perawatan medis lanjutan. Hingga berita ini ditulis, kondisi Ramli dilaporkan stabil dan dalam pengawasan intensif tim dokter.

Peristiwa ini menambah deretan kasus konflik antara manusia dan satwa liar di wilayah Sumatra. Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) diketahui merupakan spesies kucing besar yang kini berstatus kritis dan sering kali terdorong keluar dari habitat aslinya akibat penyempitan lahan dan kerusakan hutan.

Ahli konservasi menilai, perambahan hutan serta penurunan populasi mangsa alami menjadi faktor utama meningkatnya frekuensi harimau mendekati permukiman. Pemerintah daerah, TNI/Polri, dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) diminta segera meningkatkan patroli dan edukasi kepada masyarakat di daerah rawan konflik.

“Kasus ini menjadi peringatan keras bagi semua pihak untuk memperkuat perlindungan habitat dan melakukan mitigasi konflik satwa secara sistematis,” ujar salah satu aktivis lingkungan di Jambi.

Selain itu, Aliansi Masyarakat Pemerhati Satwa Liar mengimbau warga yang beraktivitas di dekat hutan untuk tetap waspada dan segera melaporkan keberadaan satwa liar ke pihak berwenang agar tidak menimbulkan korban jiwa di masa mendatang.

Upaya penyelamatan Ramli menjadi bukti nyata pentingnya sinergi cepat antara aparat teritorial dan tenaga kesehatan dalam menghadapi kondisi darurat. Langkah tanggap darurat seperti ini patut diapresiasi sebagai contoh kesiapsiagaan menghadapi ancaman tak terduga di daerah rawan konflik manusia dan satwa liar.

Penulis : Moh Basori. Berita Merdeka Online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *