×
Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by whitelisting our website.

Gemmako Minta Pemkab Asahan Tebang Pohon Tua Hindari Bahaya

Warga evakuasi pohon tumbang di Kisaran Timur akibat hujan dan angin kencang.
Warga bergotong royong memindahkan pohon tumbang di Jalan Si Umbut-Umbut, Kisaran Timur, usai diterjang angin kencang dan hujan lebat.

Asahan, Sumatera Utara | Berita Merdeka Online – Cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang dan petir mengguncang Kabupaten Asahan pada Senin dini hari (12/05/2025), menyebabkan kerusakan parah di sejumlah wilayah, khususnya Kelurahan Si Umbut-Umbut, Kecamatan Kisaran Timur.

Kondisi tersebut terjadi sekitar pukul 03:00 WIB hingga 03:35 WIB, cukup untuk membuat kota Kisaran porak-poranda. Sejumlah baliho dan spanduk berjatuhan ke jalan, sementara tiga pohon besar di sepanjang jalan protokol tumbang dan menutup akses jalan.

Warga sekitar dengan sigap bergotong royong menyingkirkan batang pohon dari jalan agar tidak menghambat arus lalu lintas. Pihak PLN pun turun tangan memperbaiki kabel listrik yang tertimpa pohon tumbang.

Salah satu warga menjelaskan bahwa peristiwa ini terjadi begitu cepat. “Hujannya mungkin hanya setengah jam, tapi angin sangat kencang. Tiga pohon besar tumbang, menimpa kabel listrik dan nyaris sebabkan korsleting. Untungnya tidak ada korban jiwa,” ungkapnya.

Warga evakuasi pohon tumbang di Kisaran Timur akibat hujan dan angin kencang.
Warga bergotong royong memindahkan pohon tumbang di Jalan Si Umbut-Umbut, Kisaran Timur, usai diterjang angin kencang dan hujan lebat.

Menanggapi insiden tersebut, Ketua Umum DPP LSM GEMMAKO ASAHAN SUMUT RI, Dodi Antoni, meminta Pemerintah Kabupaten Asahan segera melakukan penebangan terhadap pohon-pohon besar dan tua di sepanjang jalan besar, khususnya di Kelurahan Si Umbut-Umbut.

“Pohon-pohon besar ini sudah tua dan rentan tumbang. Jika tidak segera ditangani, bisa memakan korban jiwa. Pemerintah harus bertindak cepat dan terukur,” tegasnya.

Dodi juga menyampaikan kekecewaannya terhadap kinerja BPBD Kabupaten Asahan yang dinilai lamban dalam mengantisipasi bencana. Ia menyoroti lemahnya koordinasi dan minimnya langkah preventif meskipun anggaran daerah cukup besar.

“Kita memiliki anggaran APBD mencapai Rp1,7 triliun per tahun, tapi kenapa sistem penanggulangan bencana seperti ini? Seharusnya lebih proaktif dan berpikir untuk kepentingan masyarakat,” ujarnya.

Selain itu, ia juga menyoroti kondisi kabel listrik di kota Kisaran yang dinilai semrawut dan membahayakan warga. “Masih banyak kabel yang berserakan, tidak teratur, dan masyarakat bingung membedakan mana kabel resmi dan ilegal,” katanya.

Dodi berharap Pemkab Asahan tidak hanya sibuk membangun pencitraan, tapi juga benar-benar memperhatikan penataan kota, termasuk pohon, spanduk, dan kabel-kabel liar. Ia menegaskan bahwa keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama pemerintah.

“Jangan cuma logika dipamerkan, tapi tindakan nyata harus ada. Jangan sampai terjadi korban baru kita semua menyesal,” tutupnya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *