MAGELANG, Berita Merdeka Online – Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2024 mencatat sejarah baru dengan tumbangnya dominasi PDI Perjuangan (PDIP) di provinsi yang dikenal sebagai “Kandang Banteng”.
Setelah 15 tahun mendominasi, PDIP harus menyerahkan kemenangan kepada pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen (Luthfi-Yasin) yang memperoleh 59,14% suara atau 11,39 juta pemilih.
KH. Agus Aly Qayshar (Gus Ali), pengasuh Ponpes Darussalam Timur Watucongol, Magelang, menyebut kemenangan pasangan ini sebagai kebangkitan basis nasionalis-religius di Jateng.
“Kemenangan ini menunjukkan bahwa perpaduan nasionalis-religius adalah jawaban bagi rakyat Jawa Tengah. Pasangan Luthfi-Yasin membawa harapan baru, terutama dalam perhatian kepada pesantren dan pendidikan,” ujarnya saat Haul Aulia di Watucongol, Sabtu (7/12).
Gus Ali menegaskan bahwa Jawa Tengah memiliki sejarah panjang sebagai basis perpaduan nasionalisme dan religiusitas. Ia mengapresiasi soliditas dukungan jamaah Watucongol kepada pasangan Luthfi-Yasin.
“Dari awal, kami mengarahkan jamaah untuk mendukung pasangan ini. Perpaduan nasionalis (Pak Luthfi) dan religius (Gus Yasin) merupakan komposisi sempurna yang menjadikan Jawa Tengah adem dan harmonis,” imbuhnya.
Kemenangan ini juga didukung oleh Gus Kautsar, pengasuh Ponpes Ploso Kediri. Ia menilai bahwa kepemimpinan nasionalis-religius sangat dibutuhkan untuk menciptakan stabilitas di Jawa Tengah.
“Selamat untuk Gus Yasin dan Pak Luthfi. Dengan perpaduan ini, Jawa Tengah akan lebih aman dan sesuai dengan aspirasi masyarakat,” ujarnya.
Pasangan Luthfi-Yasin didukung oleh koalisi 15 partai yang berhasil mengungguli pasangan Andika-Hendi dari PDIP, yang hanya memperoleh 40,86% suara atau sekitar 7,87 juta pemilih.
Selama tiga periode sebelumnya, PDIP selalu unggul dalam Pilgub Jateng dengan capaian tertinggi 58,78% pada 2018. Kekalahan ini menandai perubahan besar dalam lanskap politik Jawa Tengah.
Ketua DPW PKB Jateng, Gus Yusuf Chudlori, menyebut momentum ini sebagai langkah penting untuk menguatkan perpaduan nasionalis-religius.
“Pilgub ini adalah waktu yang tepat untuk menghijaukan Jawa Tengah bersama nilai nasionalisme. Jika tidak sekarang, kita harus menunggu lima tahun lagi,” tegasnya.
Gus Yasin yang turut hadir di acara Haul Aulia menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh pendukung, termasuk Ponpes Watucongol.
“Matur nuwun atas doa dan dukungannya. Semoga perjuangan kita menjadi amal saleh yang berlipat ganda,” ungkapnya.
Dengan kemenangan ini, Jawa Tengah memulai babak baru, meninggalkan dominasi politik PDIP menuju era kepemimpinan nasionalis-religius. Harapan besar tertuju pada duet Ahmad Luthfi dan Taj Yasin untuk membawa Jawa Tengah ke arah yang lebih baik, harmonis, dan inklusif.(day)