Bengkulu, Beritamerdekaonline.com – Ketua Pelaksana Yayasan Pusat Kursus Bahasa “Kampung Inggris Merah Putih”, Nurjoni Amiruddin, menyampaikan bahwa pusat pelatihan bahasa yang sebelumnya bernama “Kampung Inggris Rafflesia” kini resmi berganti nama menjadi “Kampung Inggris Bumi Merah Putih”. Perubahan nama ini merupakan hasil arahan langsung dari Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, guna menyesuaikan dengan semangat dan visi Provinsi Bengkulu dalam mengangkat identitas “Bumi Merah Putih”.
“Harapannya, nama Bumi Merah Putih ini menjadi simbol semangat kebangsaan serta wadah bagi masyarakat untuk belajar bahasa Inggris dan keterampilan lainnya seperti bahasa Jepang, Korea, Mandarin, pelatihan digital marketing, komputer, dan sebagainya,” ujar Nurjoni di HIPMI Centre, Kota Bengkulu, Senin (05/5/2025).
Program ini terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang usia atau latar belakang pendidikan. Semua pembiayaan utama program ini disokong oleh tokoh nasional asal Bengkulu, Mohammad Saleh.
“Sebenarnya kalau dibilang gratis, tidak sepenuhnya gratis. Tapi semua biaya kursus itu dibayarkan oleh Bapak Mohammad Saleh, sehingga peserta hanya perlu membayar biaya pendaftaran sebesar Rp150.000 dan membeli buku seharga Rp100.000 untuk belajar selama tiga bulan,” jelasnya.
Program pelatihan ini dirancang fleksibel dan dapat diikuti selama 3 bulan untuk satu level. Namun peserta dipersilakan untuk melanjutkan hingga 6 bulan, 9 bulan, bahkan 1 tahun sesuai kebutuhan dan kemampuan masing-masing.
Sejak berdiri tahun 2017, Kampung Inggris Bumi Merah Putih telah meluluskan hampir 10.000 alumni. Dalam satu tahun, rata-rata lebih dari 1.000 peserta mendaftar. Mereka berasal dari berbagai jenjang usia, mulai dari siswa SD, SMP, SMA, hingga mahasiswa. Banyak di antara alumni yang kini telah bekerja di dalam negeri maupun luar negeri seperti Malaysia, Jepang, Korea, dan Taiwan.
“Alhamdulillah, beberapa peserta berhasil diterima di sekolah-sekolah favorit, dan banyak juga yang memperoleh pekerjaan layak di luar negeri berkat keterampilan yang mereka pelajari di sini,” tambah Nurjoni.
Pihak yayasan berharap ke depan program ini mendapatkan dukungan lebih luas dari Pemerintah Provinsi Bengkulu agar bisa menjangkau lebih banyak masyarakat, memperluas jangkauan pelatihan, dan membuka peluang yang lebih besar untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia di Bengkulu.