×
Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by whitelisting our website.

Kondisi Sirkuit Mijen Semarang Memprihatinkan, Tidak Ada Anggaran Perawatan ?

Kondisi Sirkuit Mijen Semarang saat ini, Senin (16/6).(Foto Ist)
Kondisi Sirkuit Mijen Semarang saat ini, Senin (16/6).(Foto Ist)

SEMARANG, Berita Merdeka Online – Sirkuit Mijen, salah satu fasilitas olahraga andalan Kota Semarang, kini berada dalam kondisi memprihatinkan. Setelah tujuh tahun beroperasi sejak diresmikan pada 2018 dengan anggaran sekitar Rp135 miliar, kawasan sirkuit tersebut kini tampak kumuh dan kurang terawat.

Berlokasi di Jalan Raya Semarang-Boja, Kecamatan Mijen, sirkuit sepanjang 2,7 kilometer ini sebelumnya digunakan untuk event balap motor berskala nasional.

Selain itu, area sirkuit juga menjadi lokasi favorit warga sekitar untuk jogging dan bersepeda, terutama pada pagi hari dan akhir pekan.

Namun, sejumlah warga mengeluhkan kondisi terkini sirkuit yang dipenuhi sampah, rumput liar yang menjulang tinggi, serta rusaknya berbagai fasilitas penunjang seperti lampu penerangan dan tribun penonton.

“Saya hampir setiap hari jogging di sini. Sekarang banyak sampah dan rumput tinggi. Tribun juga rusak dan lampunya banyak yang pecah,” ujar Dian, warga Jatisari, Senin (16/6).

Ia berharap pemerintah tidak hanya membangun, tetapi juga merawat fasilitas secara berkala.

Kondisi Sirkuit Mijen Semarang saat ini, Senin (16/6).(Foto Ist)
Kondisi Sirkuit Mijen Semarang saat ini, Senin (16/6).(Foto Ist)

Keluhan serupa disampaikan Thomas, warga yang rutin bersepeda pagi. Ia menyoroti aspal lintasan yang mulai terkelupas dan banyaknya ban bekas berserakan.

“Saya bawa saudara dari luar kota, jadi malu lihatnya,” katanya.

Saat ini, pengelolaan Sirkuit Mijen berada di bawah UPTD Gelanggang Olahraga, Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Semarang. Biaya sewa penggunaan bervariasi, mulai dari Rp10.000 per event harian, Rp50.000 per jam untuk latihan perorangan, hingga Rp5.000.000 per hari untuk latihan tim.

Warga mempertanyakan apakah terdapat anggaran dari APBD yang dialokasikan secara rutin untuk perawatan sirkuit tersebut. Mereka berharap Pemerintah Kota Semarang segera melakukan pembenahan agar fasilitas ini kembali layak dan menjadi kebanggaan kota.

“Jangan sampai rusak karena pengelolaan yang buruk. Ini sudah jadi tempat favorit masyarakat,” tandas Dian.(day)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *