banner 1028x90

Kue Khas Lasem “Yopia” Mulai Dibanjiri Pesanan Jelang Imlek

Foto : Kue yopia khas lasem yang mulai di lirik oleh kalangan warga tionghoa dan masyarakat Lasem untuk di sajikan ketika momen imlek dan sebagai oleh - oleh. Selasa (21/1/2020). (Muhammad Minan Bashori).

REMBANG, BM – Satu pekan menjelang imlek, warga tionghoa Lasem, Kabupaten Rembang Jawa Tengah, mulai sibuk mempersiapkan pernak – pernik imlek dan beberapa makanan yang biasa disajikan ketika momen imlek di Lasem nantinya. Selasa (21/1/2020)

Salah satu jajanan khas Lasem yakni kue yopia yang bisa anda jumpai ketika melancong ke Lasem, mulai di lirik berbagai warga tionghoa Lasem dan wisatawan yang berkunjung di Lasem Jawa Tengah. Sebagian kue yopia dijadikan sajian ketika momen imlek dan ada juga sebagai buah tangan untuk para wisatawan yang datang ke Lasem.

Berdasarkan pantauan Beritamerdekaonline.com saat berkunjung di salah satu pengusaha kue yopia yang terkenal di Lasem dan masih bertahan sampai saat ini, yakni berada di kawasan Desa Karangturi Lasem, Kabupaten Rembang Jateng. Selasa (21/1/2020) pagi.

Menurut sejarah Lasem sendiri, nama kue yopia sudah tak asing untuk didengar, memang usaha pembuatan kue yopia sudah berlangsung turun – temurun sejak tahun 1800-an dan pencetus pertama nama dari yopia yakni keluarga Tan tjiem Liang dan sampai saat ini filosofi terkait nama yopia belum terpecahkan.

Pemilik usaha kue yopia, Siek Tian Nio alias Waras (74), mengaku dalam sehari, ia mampu memproduksi 500 sampai 600 kue yopia di hari biasa, namun dimomen menjelang imlek seperti sekarang ini, pesanan kue yopia mengalami peningkatan hingga 50 persen.

“Menjelang imlek penjualan kue yopia mengalami kenaikan, dihari biasa juga ramai, tapi ini banyak pesenan datang dari orang luar kota dan tamu yang berkunjung ke rumah, karena yopia banyak di cari untuk oleh – oleh,” ungkap Waras.

Aktivitas produksi kue yopia sendiri tergolong unik, karena kue yang berbahan baku tepung dengan isian gula jawa itu, hanya di produksi dua hari sekali dan jam pembuatannya pun dimulai pukul 02.00 WIB dini hari dan selesai pukul 10.00 WIB.

Waras menambahkan, ia merupakan generasi ke 3 penerus usaha pembuatan kue yopia yang pertama di dirikan oleh Tan tjiem Liang dan sekarang ia mewariskan ilmu pembuatan kue yopia kepada anak – anaknya, agar kedepan kue yopia yang sudah di rintis dari ratusan tahun silam oleh keluarganya dapat lestari.

“Meskipun pernah tak produksi selama 4 tahun, dan ada beberapa muncul produk baru kue yopia yang menyerupai miliknya, rasa yopia miliknya akan tetap idola, karena kue yopia miliknya memiliki nilai sejarah yakni dengan simbol kupu – kupu,” pungkasnya. (Minan)

Penulis : Minan

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by ExactMetrics