BREBES, Berita Merdeka Online – Dalam semangat Tahun Baru Islam 1447 H, warga RT 01 RW 01 Dukuh Kedung Banteng, Desa Paguyangan, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, menggelar kegiatan sosial berupa santunan kepada anak yatim dan janda jompo, pada Minggu, 29 Juni 2025.
Acara yang telah menjadi tradisi tahunan ini berlangsung khidmat sekaligus meriah, diikuti dengan antusias oleh ribuan warga sampai akhir.
Sebanyak 58 penerima santunan tercatat hadir dalam kegiatan ini, terdiri dari 25 anak yatim berusia di bawah 15 tahun dan 33 janda jompo dari lingkungan setempat.
Ini merupakan wujud nyata dari semangat gotong royong dan kepedulian sosial warga, serta implementasi nilai-nilai keislaman dalam kehidupan bermasyarakat.
Ketua panitia pelaksana, Aditya Nugraha, dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan tahun baru hijriah bukan sekadar seremonial, melainkan momen penting untuk melakukan introspeksi diri dan mempererat solidaritas sosial.
“Ini bukan sekadar pergantian tahun dalam kalender Islam. Ini adalah waktu yang tepat untuk merenung, memperkuat iman dan menyalakan semangat untuk saling berbagi,” ujar Aditya.
Aditya berharap, anak-anak yatim semakin termotivasi menatap masa depan, dan para janda jompo merasa tidak sendiri dalam menjalani hari-harinya.
Ia juga memotivasi para generasi muda untuk tetap bermimpi tinggi dan tidak takut menghadapi kegagalan dalam kehidupan.
“Gantungkan cita-citamu setinggi langit. Jangan takut gagal, karena kegagalan adalah bagian dari perjalanan menuju kesuksesan,” tambahnya, mengutip semangat dari Bung Karno.
Hadir dalam acara tersebut, Kepala Desa Paguyangan, Fakih Maulana, S.H., M.H., menyampaikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif warga Dukuh Kedung Banteng dalam menyelenggarakan kegiatan yang sarat nilai kemanusiaan ini.
“Saya sangat bangga dan terharu menyaksikan kebersamaan warga dalam acara ini,” ucap Fakih.
Menurutnya, santunan kepada anak-anak yatim dan janda jompo bukan hanya sebuah amal kebaikan, tetapi juga cerminan dari kepedulian sosial yang mendalam dan semangat gotong royong yang patut dijaga dan ditumbuhkan.
Dalam kesempatan itu, Kepala Desa juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menciptakan lingkungan desa yang aman, sehat, dan harmonis.
“Mari terus kita jaga ketertiban dan keamanan lingkungan bersama-sama. Jangan ragu untuk menyelesaikan persoalan melalui musyawarah dan kekeluargaan,” pesannya.
Selain itu, penting juga untuk membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Buang sampah pada tempatnya, pisahkan antara sampah organik dan anorganik. Ini adalah langkah kecil yang akan membawa dampak besar bagi kesehatan keluarga dan kesejahteraan desa.
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Desa akan senantiasa mendukung penuh setiap kegiatan positif yang memperkuat nilai keagamaan, kebudayaan, dan solidaritas sosial di tengah masyarakat.
“Insya Allah, Pemerintah Desa Paguyangan akan selalu hadir mendampingi dan mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini. Karena kemajuan desa tidak hanya dibangun dari infrastruktur, tapi juga dari kekuatan sosial dan spiritual warganya,” tegasnya.
Menguatkan suasana religius, hadir pula KH. Miftah Romdhoni dari Banyumas yang memberikan tausiyah penuh makna.
Dalam ceramahnya, beliau mengingatkan pentingnya niat ikhlas dalam setiap amal ibadah, dan menyerukan agar umat Islam tidak hanya membaca Al-Qur’an, tapi juga mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Setiap amal akan bernilai di hadapan Allah jika dilakukan dengan keikhlasan. Jadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, bukan hanya bacaan,” ungkap beliau.
Kegiatan juga dimeriahkan oleh berbagai penampilan seni dan budaya lokal.
Di antaranya adalah pertunjukan drum band pencak silat,calung, dari siswa SMP Pusponegoro Paguyangan, kemudian atraksi Pencak Silat Pagar Nusa, serta lantunan qasidah dari Kelompok Hadroh Nurul Kholbi yang mengiringi prosesi rangkaian acara.
Tak ketinggalan,Grup Qasidah Ulul Bana dari Desa Paguyangan turut menambah semarak acara dengan lantunan lagu religius yang mempererat suasana kekeluargaan.
Di akhir acara, salah satu tokoh sepuh desa, H. Fuad Abas, menyampaikan pesan moral kepada panitia dan warga agar kegiatan ini dijaga kelestariannya.
“Jagalah keikhlasan dan kebersamaan ini. Jangan pernah lelah berbuat baik. Semoga kegiatan ini terus berlanjut dan menjadi warisan spiritual yang abadi bagi generasi mendatang,” pesannya.
Melalui semangat kebersamaan, kepedulian sosial, dan nilai-nilai keislaman yang tumbuh dari akar budaya desa, kegiatan santunan ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat Dukuh Kedung Banteng mampu menjaga warisan mulia sekaligus memberikan kontribusi nyata dalam membangun kehidupan yang lebih baik. (Wawan Bambang AK)
asalamualikum wrh wrb
sangat bertrimakasih kpd rekan2 wartawan yng sudah meliput
dngan adanya acara ini kita smw mnjdi terkumpul dn bermotivasi untuk kdepan lebih baik
sya pribadi sngat terharu adanya kgiatan tahunan yng mah berjlan dngan smngat regenerasi ke regenerasi pemuda
smg amal ibadah kita untuk mnyantuni anak yatim piatu dpt mmbri keringagnn kpd anak yatim amin yra
next time
trimakasih smuanya kalian luar biasa
ikuti kami di Google News