Asahan, Berita Merdeka Online – TP PKK Provinsi Sumatera Utara resmi turun ke Asahan, Rabu (21/05/2025), dalam rangka supervisi program PKK dan evaluasi lomba Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK tingkat Kabupaten. Kunjungan ini bukan seremoni, tapi momen penilaian serius atas kinerja desa dan kelurahan yang dijagokan tampil di tingkat provinsi.
Kegiatan berlangsung di Pendopo Rumah Dinas Bupati Asahan dan disambut langsung oleh jajaran TP PKK Kabupaten Asahan. Dalam sambutan tertulis Bupati yang dibacakan Asisten Administrasi Umum, Drs. Muhilli Lubis, ditegaskan bahwa supervisi ini menjadi barometer sejauh mana program PKK berjalan efektif di lapangan.
“Lomba bukan sekadar rutinitas. Ini alat ukur kinerja dan dedikasi kader PKK di desa,” tegas Muhilli.
Ia menyoroti pentingnya 10 program pokok PKK benar-benar dijalankan, bukan hanya dijadikan formalitas. Pemerintah Kabupaten, kata dia, mendukung penuh agar PKK terus mendorong semangat membangun dari bawah, membina keluarga, dan menyiapkan kader desa yang andal dan tangguh.
Muhilli juga menekankan, keberhasilan PKK sesungguhnya ada di tangan Dasawisma dan kelompok dusun. “Di titik inilah pergerakan nyata harus terlihat. Jangan sampai kader hanya aktif saat lomba saja,” tukasnya.
Sementara itu, Staf Ahli TP PKK Asahan, Ny. Juni Rianto, menyampaikan pemetaan wilayah dan hasil evaluasi internal untuk menentukan desa unggulan HKG 2025. Kabupaten Asahan memiliki 25 kecamatan, 177 desa, dan 27 kelurahan. Setelah dilakukan seleksi ketat, ditetapkan lima desa unggulan:
- Tertib Administrasi: Desa Perkebunan Teluk Dalam
- UP2K: Desa Bunut Seberang
- PAAR: Desa Urung Pane
- AKU HATINYA PKK: Desa Banjar
- Iva Test: Kecamatan Aek Songsongan
“Kami tidak pilih asal-asalan. Desa yang kami ajukan telah diuji dan siap bertarung di level provinsi,” tegas Juni.
Ketua Tim Supervisi TP PKK Sumut, Ny. Sitti Baninaa, mengingatkan pentingnya pembinaan tiga pilar utama: kelembagaan, administrasi, dan kelompok kerja. Ia menuntut sistem koordinasi antarstruktur tetap hidup dan dinamis.
“PKK harus adaptif. Jangan stagnan. Hadirkan program yang menjawab zaman, bangun kemitraan strategis yang tak mengikat namun produktif, dan munculkan kreativitas di tiap sudut kegiatan,” seru Sitti.
Menurutnya, gerakan PKK hanya akan kuat jika Dasawisma dihidupkan. Ia menyerukan seluruh kader bangkit dan tanggap terhadap tantangan zaman yang makin kompleks, dari digitalisasi hingga inovasi sosial.
“PKK jangan hanya bangga seragam dan seremonial. Tunjukkan aksi nyata. Bantu pemerintah bangun masyarakat dari akar, karena Sumut butuh kader yang tajam, cerdas, dan siap berubah,” tegasnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut para camat, OPD terkait, Ketua TP PKK Kecamatan dan Desa, serta tokoh masyarakat. (Dodi Antoni)