Padang Lawas, Berita Merdeka Online – Setelah menanti lebih dari dua tahun, usulan rehabilitasi dan pembangunan infrastruktur pascabencana banjir bandang di Kecamatan Batang Lubu Sutam, Kabupaten Padang Lawas, akhirnya akan direalisasikan pada tahun 2025. Hal ini disampaikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BPBD Padang Lawas, Salfator Indra Parulian Sitorus, dalam pernyataannya kepada awak media pada Rabu, 14 Mei 2025.
Menurutnya, proyek ini merupakan hasil usulan pada tahun 2022 yang telah mendapat persetujuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 2024. Saat ini, proyek sudah memasuki tahap perencanaan teknis yang dikerjakan oleh konsultan pemenang tender melalui kelompok kerja pemilihan (Pokja) yang ditetapkan oleh UKPBJ Padang Lawas.
Terdapat tiga proyek utama yang akan dibangun melalui dana hibah rehabilitasi pascabencana:
1. Pembangunan Bendungan
Proyek ini memiliki pagu anggaran sebesar Rp707,2 juta dan akan dilelang secara terbuka. CV Ninta ditetapkan sebagai pemenang tender untuk jasa desain teknik sipil air melalui kode RUP 57944764.
2. Pembangunan Jembatan Gantung
Dibiayai dengan anggaran Rp151,5 juta dan menggunakan sistem pengunjukan langsung. Konsultan perencana yang ditunjuk adalah CV Bumi Tora Kencana.
3. Pembangunan Gedung Sekolah Dasar
Proyek ini memiliki anggaran Rp63,7 juta dengan penunjukan langsung kepada CV Gok Pasu Jaya sebagai konsultan perencana.
Salfator menyebutkan bahwa perencanaan proyek bendungan ditargetkan selesai dalam dua bulan, sedangkan perencanaan jembatan dan sekolah masing-masing diproyeksikan rampung dalam waktu satu bulan. Hingga pertengahan Mei 2025, proses telah mencapai tahap evaluasi hasil perencanaan dari para konsultan.
Proses lelang untuk proyek bendungan dijadwalkan diumumkan antara 22 hingga 27 Juni 2025. Sementara itu, pembangunan jembatan gantung dan gedung sekolah dasar akan segera menyusul begitu perencanaan selesai dan dinyatakan layak.
Meski demikian, awak media masih kesulitan untuk mewawancarai tim konsultan pembangunan bendungan terkait detail metode perhitungan teknis ketahanan bangunan penahan air. Hal ini penting mengingat kekhawatiran masyarakat terhadap kualitas pembangunan infrastruktur yang seringkali dianggap asal jadi. (Bonardon)