BREBES, Berita Merdeka Online – Dalam rangka menekan angka kecelakaan lalu lintas dan memperkuat kedekatan dengan masyarakat, Satlantas Polres Brebes melalui Pos Gakkum Poslantas Bumiayu menggelar kegiatan doa bersama serta santunan kepada anak yatim-piatu.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program unggulan bertajuk ” Bersama Warga dan Anggota Kurangi Laka Lantas dengan Doa Bareng”atau yang disingkat (Bawang Goreng).
Acara berlangsung pada Kamis, 26 Juni 2025, di Masjid Al-Istiqomah, Desa Laren, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes.
Adapun kegiatan dimulai pukul 14.00 WIB dan dihadiri oleh personel Pos Gakkum Poslantas Bumiayu, di antaranya Bripka Alif Maulana Yusuf dan Briptu Anggit Yoga P., serta tokoh agama Ustadz H. Muslih, warga setempat, dan puluhan anak yatim-piatu penerima santunan.
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Brebes, AKP Rahandy Gusti Pradana, S.I.K., M.M., melalui Kapos Gakkum Poslantas Bumiayu, Aipda Anton Suseno, S.H., menyampaikan bahwa Program “Bawang Goreng” merupakan bagian dari strategi pendekatan humanis yang disebut black spot therapy.
Program ini dilaksanakan secara berkala sebagai bentuk ikhtiar spiritual dan sosial dalam mengurangi angka kecelakaan, terutama di wilayah rawan atau titik-titik black spot di Kabupaten Brebes.
“Selain melakukan edukasi dan sosialisasi di sekolah-sekolah, kami juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama memanjatkan doa kepada Allah SWT agar wilayah kita dijauhkan dari musibah kecelakaan lalu lintas,” ujar Aipda Anton.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa kegiatan doa bersama ini diiringi dengan pemberian santunan kepada anak-anak yatim sebagai wujud kepedulian sosial Polri terhadap masyarakat sekitar.
Satlantas Polres Brebes selama ini telah menjalankan berbagai program dalam upaya menumbuhkan kesadaran kolektif tentang pentingnya keselamatan berkendara.
Di antaranya, Program “Jakwir Lantas”(Ajak Warga Ingat Rambu Lalu Lintas) serta “Bawang Goreng” yang menyasar seluruh lapisan masyarakat, mulai dari pelajar SD, SMP, SMA/K hingga perguruan tinggi dan komunitas warga umum.
“Kami ingin agar upaya pencegahan kecelakaan tidak hanya bersifat teknis seperti pemasangan rambu atau patroli, tetapi juga menyentuh aspek spiritual dan sosial. Melalui doa dan kepedulian terhadap sesama, kami berharap kesadaran masyarakat akan keselamatan bisa terus tumbuh,” imbuh Anton.
Ustadz H. Muslih selaku pemimpin doa dalam kegiatan tersebut menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif yang digagas oleh Satlantas Polres Brebes.
Ia menilai bahwa kegiatan ini bukan hanya menyentuh aspek keagamaan, tetapi juga memperkuat tali silaturahmi antara kepolisian dan masyarakat.
“Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan oleh Polantas. Semoga kegiatan ini membawa keberkahan dan keselamatan bagi kita semua, baik di jalan raya maupun dalam kehidupan sehari-hari,” tutur Ustadz Muslih.
Dalam doanya, Ustadz Muslih memohon kepada Allah SWT agar para anggota kepolisian senantiasa diberikan kekuatan dalam menjalankan tugas.
Kemudian, agar seluruh masyarakat khususnya warga Brebes Selatan dijauhkan dari marabahaya serta lebih patuh terhadap aturan lalu lintas.
Melalui kegiatan seperti ini, Satlantas Polres Brebes menunjukkan bahwa upaya menjaga keselamatan berlalu lintas tidak hanya dilakukan melalui pendekatan penegakan hukum, tetapi juga dengan sentuhan kemanusiaan, edukasi, dan spiritualitas.
Diharapkan, program-program semacam “Bawang Goreng” dapat menjadi inspirasi bagi wilayah lain dalam menumbuhkan budaya tertib lalu lintas dan menurunkan angka kecelakaan secara berkelanjutan. (Wawan Bambang AK)