Jakarta, Berita Merdeka Online – 6 Juli 2025. Ribuan pecinta scooter dari berbagai komunitas memadati Lapangan Mapolda Metro Jaya dalam gelaran Scooterdays, sebuah perayaan otomotif yang dirangkai dengan peringatan Hari Bhayangkara ke-79. Lebih dari sekadar ajang kumpul komunitas, Scooterdays menjadi ruang temu lintas generasi yang mengusung semangat persaudaraan, keselamatan berlalu lintas, dan mimpi besar menuju Indonesia Emas 2045.
Langit Jakarta yang bersahabat seolah menyambut para pengendara Vespa dari berbagai era. Dari anak SMA yang baru belajar tune-up mesin dua tak, hingga kolektor Vespa klasik keluaran 60-an — semua duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Aroma oli, dentuman knalpot, serta wangi kopi dari lapak UMKM menyatu menciptakan atmosfer yang akrab dan hangat.
AKP Gusti: Lebih dari Sekadar Motoran
Di balik suksesnya acara ini, ada sosok AKP I Gusti Ngurah Putu Krishna Narayana — Kasat Reskrim di salah satu Polres di jajaran Polda Metro Jaya — yang menjadi Ketua Panitia Scooterdays. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar nostalgia atau parade skuter, tapi wadah membangun relasi yang lebih dekat antara Polri dan masyarakat.
“Komunitas scooter punya nilai kekeluargaan yang luar biasa. Lewat acara ini, kami ingin menunjukkan bahwa Polri juga bagian dari masyarakat. Bukan hanya aparat penegak hukum, tapi mitra yang siap mendengar dan bekerja sama,” ujar AKP Gusti di tengah kerumunan peserta.
Meski awalnya hanya disiapkan untuk 900 peserta, Scooterdays justru diserbu lebih dari 2.000 pengunjung. Semangat yang dibawa komunitas ini pun tak main-main: inklusif, egaliter, dan penuh solidaritas. “Satu Vespa, sejuta saudara — bukan jargon, tapi fakta,” tegas Gusti.
Keselamatan Berkendara dan Visi Indonesia Emas
Tak hanya berisi parade skuter dan pameran kendaraan klasik, Scooterdays juga menyelipkan edukasi penting: keselamatan dalam berlalu lintas. Sosialisasi penggunaan helm, kepatuhan terhadap rambu, hingga kampanye pelopor tertib berkendara menjadi inti dari pesan yang disampaikan kepada peserta muda.
“Kalau kita bicara Indonesia 2045 yang lebih maju, maka budaya tertib dan sadar hukum harus dimulai sekarang, bahkan dari komunitas hobi sekalipun,” ujar Gusti.
Melalui Scooterdays, komunitas skuter diajak menjadi pelopor perubahan. Sebab, budaya aman di jalan raya tidak cukup digerakkan oleh regulasi, tetapi juga harus ditanamkan lewat kesadaran kolektif.
Polri dan Komunitas, Menyatu dalam Aksi Nyata
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, yang turut hadir dan membuka acara, menyampaikan bahwa Scooterdays bisa menjadi format baru dalam membangun kedekatan antara institusi kepolisian dan komunitas akar rumput.
“Kadang, membangun kepercayaan tidak selalu harus lewat forum resmi. Kadang cukup dengan duduk bersama, menikmati kopi, dan saling mengenal. Di situlah kepercayaan tumbuh,” ungkap Kapolda dalam sambutannya.
Kegiatan juga diramaikan oleh konvoi tertib keliling ibu kota, panggung musik, serta bazar UMKM dari anggota komunitas scooter. Semua berjalan dalam semangat damai, tertib, dan penuh kehangatan.
Scooterdays: Mesin Lawas, Harapan Baru
Lebih dari sekadar perayaan otomotif, Scooterdays membuktikan bahwa nilai-nilai persatuan, kedisiplinan, dan semangat gotong royong masih hidup dalam komunitas-komunitas kecil. Skuter tua memang berderak pelan, tapi di atasnya mengalir semangat muda yang membara — energi yang dibutuhkan untuk menggerakkan bangsa.
“Scooter itu memang mesin tua, tapi yang mengendarainya punya jiwa muda. Dan jiwa muda itu yang akan membawa Indonesia melaju ke 2045,” tutup Gusti. (Amos)