Padang Panjang, Berita Merdeka Online – Kecelakaan tragis yang melibatkan sebuah bus Antar Lintas Sumatera (ALS) dengan nomor polisi B 7512 FGA terjadi pada Selasa pagi, 6 Mei 2025, sekitar pukul 08.30 WIB. Insiden tunggal ini berlangsung di depan Terminal Bukit Surungan, Kota Padang Panjang, dan mengakibatkan puluhan korban jiwa dan luka-luka.
Kapolres Padang Panjang, AKBP Kartyana Widyarso Wardoyo Putro, S.I.K., M.A.P., dalam pernyataan resminya bersama jajaran Forkopimda menyampaikan perkembangan terkini kepada media di depan Instalasi Gawat Darurat RSUD Padang Panjang pada sore harinya, pukul 15.48 WIB.
Hingga berita ini diturunkan, tercatat 35 orang menjadi korban, dengan 12 orang dinyatakan meninggal dunia—terdiri dari 7 pria (termasuk satu balita) dan 5 wanita (juga termasuk satu balita). Sementara itu, 23 orang lainnya mengalami luka-luka dan saat ini dirawat intensif di RSUD Padang Panjang.
Baca Juga:
Kapolres menjelaskan bahwa penyebab pasti kecelakaan masih dalam penyelidikan. Tim dari Direktorat Lalu Lintas Polda Sumatera Barat telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), termasuk memeriksa kondisi kendaraan serta infrastruktur jalan.
“Kami masih mendalami penyebab kecelakaan. Sopir bus telah diamankan, namun saat ini masih dalam kondisi kritis dan menjalani perawatan. Tes urine menunjukkan hasil negatif narkoba,” ungkap Kapolres.
Pemkot Padang Panjang telah mendirikan posko terpadu di RSUD untuk membantu keluarga korban dalam mendapatkan informasi, menjenguk pasien, atau mengambil jenazah. Selain itu, nomor hotline juga disediakan di IGD RSUD Padang Panjang: 0811 6667 118.
Sebagai bagian dari respons psikososial, tim trauma healing dari Pemerintah Kota Padang Panjang, Polda Sumbar, serta personel Polwan juga dikerahkan guna memberikan pendampingan kepada keluarga korban.
Koordinasi juga tengah dilakukan antara pihak kepolisian dengan Jasa Raharja, Kejaksaan Negeri, dan Pengadilan Negeri Padang Panjang untuk kelanjutan proses hukum dan jaminan asuransi bagi korban.
Kapolres juga menyampaikan bahwa jenazah yang belum diambil oleh keluarga hingga malam hari akan dipindahkan ke Rumah Sakit Bhayangkara karena fasilitas penyimpanan jenazah tersedia lebih lengkap di sana.
Lebih lanjut, Kapolres menyoroti tingginya angka kecelakaan di jalur Bukittinggi–Padang melalui Padang Panjang. Ia menegaskan pentingnya pembangunan jalur penyelamat atau zona pendinginan rem di kawasan rawan tersebut sebagai upaya pencegahan jangka panjang.
“Kami akan segera koordinasi dengan Pemprov Sumbar untuk pembangunan jalur aman tersebut agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang,” tutupnya.
(Laporan langsung: Charles Nasution)