Asahan, Sumatera Utara | Berita Merdeka Online – Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) melalui Direktorat Reserse Narkoba menggelar konferensi pers di Mapolres Asahan pada Kamis (8/5/2025) siang. Kegiatan ini turut melibatkan jajaran Polres Asahan, Polres Tanjungbalai, dan Polres Batubara, sebagai bagian dari langkah strategis memberantas peredaran narkotika di wilayah pesisir Sumut.
Wakapolda Sumut, Brigjen Pol Rony Samtana, yang hadir bersama Direktur Narkoba Polda Sumut, Kombes Jean Calvijn, menyampaikan bahwa pemberantasan narkoba merupakan fokus utama pemerintah pusat, termasuk Presiden RI. Khususnya, perairan Asahan menjadi jalur rawan penyelundupan narkoba dari luar negeri, yang kini mendapat perhatian serius aparat.
“Polda Sumut telah meningkatkan intensitas patroli laut dengan menurunkan kapal cepat serta menerapkan teknologi radar untuk memantau aktivitas mencurigakan,” ujar Rony dalam keterangannya.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara kepolisian, masyarakat, dan media. Menurutnya, penyebaran informasi melalui berbagai saluran menjadi kunci penting dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi publik.
“Kami sangat menghargai dukungan warga dan media massa dalam menyebarluaskan informasi terkait bahaya narkoba. Ini adalah bagian dari perlawanan bersama,” tambahnya.
Rony juga mengingatkan masyarakat, khususnya warga Asahan dan sekitarnya, untuk tidak tergoda oleh keuntungan sesaat yang ditawarkan jaringan narkotika.
“Jangan sampai demi uang, kita mengorbankan masa depan diri sendiri, keluarga, dan negara. Narkoba hanya membawa kehancuran,” tegasnya.
Dalam periode 1 Januari hingga 7 Mei 2025, hasil pengungkapan kasus narkotika oleh Direktorat Narkoba Polda Sumut bersama jajaran Polres Asahan, Tanjungbalai, dan Batubara menunjukkan angka signifikan. Sebanyak 322 kasus berhasil diungkap dengan jumlah tersangka mencapai 499 orang. Adapun barang bukti yang disita meliputi 160,669 kg sabu, 6,079 kg ganja, 45.881 butir pil ekstasi, dan 899,01 gram kokain.
Keberhasilan ini menunjukkan komitmen kuat aparat kepolisian dalam memutus mata rantai peredaran narkoba di wilayah Sumatera Utara, khususnya kawasan pesisir yang kerap menjadi titik masuk jaringan internasional.
Rony mengakhiri konferensi pers dengan harapan agar semangat kolaborasi antara aparat, masyarakat, dan media terus ditingkatkan.
“Dengan persatuan dan kesadaran kolektif, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih aman dan terbebas dari bahaya narkoba,” pungkasnya. (Dodi Antoni)