×
Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by whitelisting our website.

Wujudkan Pembangunan Inklusif, Wali Kota Agustina Gelar Dialog dengan BEM Undip

Wali Kota Semarang, Agustina, menggelar dialog terbuka bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Diponegoro, Minggu (4/5).(Dok Humas)
Wali Kota Semarang, Agustina, menggelar dialog terbuka bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Diponegoro, Minggu (4/5).(Dok Humas)

SEMARANG, Berita Merdeka Online – Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, menggelar dialog terbuka bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Diponegoro pada Minggu (4/5).

Hal itu merupakan bagian dari komitmennya membangun pembangunan yang inklusif dan berbasis aspirasi generasi muda.

Dalam forum yang digelar secara interaktif, Agustina menegaskan pentingnya keterlibatan mahasiswa dalam merumuskan arah kebijakan kota.

“Ini membuktikan bahwa Undip bukan hanya pengamat, tapi pelaku dalam narasi besar pembangunan,” tegasnya.

Sebagai alumni Undip dan mantan aktivis GMNI, Agustina juga berbagi pengalaman yang membentuk karakter kepemimpinannya.

Ia menekankan bahwa organisasi mahasiswa merupakan ruang penting dalam menumbuhkan keberanian, kepekaan sosial, dan kemampuan berpikir kritis.

Menanggapi aspirasi mahasiswa, sejumlah isu strategis dibahas, mulai dari transportasi publik di Tembalang, pencemaran lingkungan akibat industri, hingga penguatan budaya lokal. Mahasiswi FIB Undip, Analisa, mengangkat pentingnya narasi budaya dalam pembangunan.

Wali Kota Semarang, Agustina, menggelar dialog terbuka bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Diponegoro, Minggu (4/5).(Dok Humas)
Wali Kota Semarang, Agustina, menggelar dialog terbuka bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Diponegoro, Minggu (4/5).(Dok Humas)

Agustina merespons dengan komitmen memperkuat kegiatan budaya yang terstruktur dan representatif.

Soal minimnya transportasi ke Tembalang, Wali Kota mengakui keterbatasan armada dan membuka peluang kerja sama dengan investor untuk pengadaan bus baru.

Sementara terkait pencemaran logam berat, ia menegaskan penanganan lingkungan menjadi prioritas dalam RPJMD, termasuk pengadaan alat ukur dan perluasan ruang hijau.

Forum ini juga menegaskan keberlanjutan partisipasi publik melalui berbagai Musrenbang tematik, termasuk pemuda, perempuan, dan disabilitas.

“Kebijakan ke depan harus menjawab kebutuhan pemuda. Semua suara harus menjadi bahan pertimbangan dalam pembangunan,” tandasnya.

Dialog ini menjadi bukti keterbukaan Pemerintah Kota Semarang dalam merespons suara generasi muda, menjadikannya mitra strategis dalam mewujudkan pembangunan berkeadilan dan berkelanjutan.(day)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *