SEMARANG, Berita Merdeka Online – Berbagai upaya terobosan terus dilakukan Pemerintah Kota Semarang dalam menangani persoalan stunting. Terbaru, Rabu (10/9) Wali kota Semarang, Agustina Wilujeng meluncurkan program ‘KELUARGA CEMARA’ sebuah inovasi program untuk mempercepat pencegahan dan penurunan angka stunting di Kota Semarang.
Peluncuran ini sekaligus menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Kota Semarang dalam menciptakan generasi unggul yang sehat dan bebas dari stunting.
“KELUARGA CEMARA merupakan program kolaborasi dari berbagai macam stakeholder. Ada dari Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Arsip dan Perpustakaan, Dinas Pendidikan, Disdalduk, hingga DP3A,” ungkap Agustina di aula Puskesmas Kedungmundu.
KELUARGA CEMARA atau Keluarga Khusus untuk Cegah Stunting dan Masalah Gizi Terintegrasi merupakan program inisiatif, promotif dan preventif yang berfokus pada peningkatan pengetahuan serta kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gizi.
Program ini menyasar tiga kelompok utama yang memiliki peran krusial dalam siklus kehidupan, yaitu remaja, ibu hamil, dan ibu yang memiliki balita.
“Untuk menyelesaikan masalah stunting di Kota Semarang, kami sadar tidak bisa sendiri, harus bekerja sama. Tidak hanya oleh pemerintah kota, tetapi juga seluruh masyarakat dan juga ada pihak ketiga (swasta),” lanjutnya.
Berbagai kegiatan menarik dan interaktif dirancang dalam program ini, seperti Kelas Edukasi Interaktif, Pemeriksaan Kesehatan, Pemberian Suplemen Gizi, hingga Kegiatan Kreatif dan Edukatif.
Melalui pendekatan yang holistik dan menyenangkan, KELUARGA CEMARA diharapkan dapat meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dan mengubah perilaku menjadi lebih sehat secara berkelanjutan.
“Tidak hanya soal kesehatan, tidak hanya soal pendidikan, tetapi juga ada soal sanitasi yang berkaitan dengan infrastruktur. Ini juga harus diselesaikan. Sama-sama bareng-bareng gotong royong menuju zero stunting,” lanjut Agustina.
Pada kesempatan tersebut, Agustina juga mendorong semua pihak untuk memberikan perhatian dan perawatan bagi ibu yang baru melahirkan.
Sementara itu, menurut data yang dirilis Dinas Kesehatan Kota Semarang, total balita stunting per Agustus 2025 berjumlah 2.112 orang atau sekitar 2,77% dari total keseluruhan balita se-Kota Semarang.
“Mudah-mudahan sedikit demi sedikit angkanya akan turun. Dan yang berpotensi stunting, jangan sampai masuk ke angka stunting. Itu juga kita jaga,” tandasnya.(day)