SEMARANG, Berita Merdeka Online – Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, berencana menempatkan tenaga ahli di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.
Langkah ini dilakukan untuk memperkuat kinerja teknis sekaligus mempercepat pencapaian visi dan misi pembangunan daerah.
Menurut Agustina, setiap OPD memiliki tugas dan tanggung jawab teknis yang berbeda, sehingga diperlukan tenaga ahli yang mampu memberikan masukan strategis dan solusi teknis sesuai bidangnya.
“Tenaga ahli ini diharapkan bisa memberi feeding atau masukan kepada OPD, sekaligus membantu saya dan Pak Iswar secara umum dalam penyusunan serta sinkronisasi program,” ujarnya, Jumat (10/10).
Ia menjelaskan, keberadaan tenaga ahli nantinya akan membantu memperkuat koordinasi antardinas agar seluruh program pembangunan berjalan searah dengan visi dan misi Pemkot Semarang yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM).
“Tugasnya lebih banyak menghubungkan satu dinas dengan dinas lain dan memastikan semuanya berjalan sesuai indikator di RPJM. Hal ini untuk memastikan arah kerja kita selaras,” jelasnya.
Agustina mencontohkan, masih ada dinas yang telah menjalankan kegiatan penting namun kurang menyampaikan kepada publik, sehingga berpotensi menimbulkan kesalahpahaman terkait keterbukaan informasi. Maka perlunya media untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat.
“Misalnya ada kegiatan di kecamatan atau kelurahan yang sudah terlaksana tapi tidak dilaporkan secara terbuka. Nah, tenaga ahli ini juga akan mengingatkan agar koordinasi komunikasi publik lebih baik,” katanya.
Terkait kriteria, Wali Kota menyebut bahwa tenaga ahli yang akan direkrut harus memiliki kompetensi sesuai bidangnya, minimal lulusan S1, dan pembiayaannya akan disesuaikan dengan aturan keuangan daerah.
“Pembayarannya tentu mengikuti aturan anggaran. Ada yang mungkin bersifat honorarium sesuai keahliannya, misalnya narasumber atau konsultan teknis. Jadi tidak diseragamkan polanya,” jelasnya.
Agustina menambahkan, tenaga ahli akan difokuskan untuk membantu OPD-OPD besar yang memiliki beban kerja tinggi dan membutuhkan dukungan analisis tambahan.
Menanggapi mengenai efisiensi anggaran, Agustina memastikan bahwa alokasi untuk tenaga ahli telah tersedia dan tetap memperhatikan prinsip efektivitas serta kebutuhan prioritas daerah.
“Untuk anggarannya ada,” pungkasnya.(day)
Tinggalkan Balasan