Beritamerdekaonline.com, Tanjung Pandan – 16 September 2025. Pemerintah Kabupaten Belitung bersama Kementerian Dalam Negeri melalui Ditjen Bina Pembangunan Daerah (Bina Bangda) sukses melaksanakan rangkaian kegiatan Assessment PIMA, MFSA, dan Pendanaan Alternatif di Hotel Golden Tulip, Tanjung Pandan. Kegiatan ini merupakan bagian dari program City Development Planning & Project Management Capacity Development (CDP-PMCD) yang menjadi komponen penting dalam National Urban Development Project (NUDP) yang didukung pendanaan dari Bank Dunia.
Bupati Belitung, H. Djoni Alamsyah Hidayat, S.Sos, dalam sambutannya menyampaikan dukungan penuh terhadap program CDP-PMCD. Menurutnya, kegiatan ini strategis untuk memperkuat perencanaan pembangunan daerah sekaligus membuka peluang pendanaan alternatif di luar APBD.

“Perencanaan yang dilakukan melalui CDP NUDP ibarat mimpi yang mulai diwujudkan. Dengan kegiatan ini, kita bisa memenuhi kebutuhan infrastruktur dasar secara lebih terencana. Kapasitas fiskal Belitung terbatas, sehingga kita tidak bisa hanya bergantung pada APBD. Pendanaan alternatif menjadi solusi strategis,” tegas Djoni Alamsyah.
Kegiatan assessment meliputi:
- PIMA (Public Investment Management Assessment) – menganalisis kapasitas kelembagaan daerah dalam mengelola pembangunan dan investasi publik.
- MFSA (Municipal Finance Self-Assessment) – mengevaluasi kinerja pendanaan pembangunan dan portofolio keuangan daerah.
- Pendanaan Alternatif – mengidentifikasi sumber pembiayaan di luar APBD, termasuk skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
Sekretaris Daerah Belitung, Marzuki, S.IP, yang juga Ketua Tim Koordinasi NUDP, menambahkan bahwa kegiatan ini mencatat sejumlah capaian penting sepanjang 2025, seperti sinkronisasi CDP-PMCD dengan sistem pengembangan NUDP, penyusunan kerangka penilaian investasi publik, hingga pemutakhiran panduan teknis e-assessment dan dashboard.
Direktur Perencanaan, Evaluasi dan Informasi Pembangunan Daerah (PEIPD) Ditjen Bangda Kemendagri, Iwan Kurniawan, ST, MM, yang hadir secara daring, menegaskan pentingnya strategi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dan belanja modal produktif agar pembangunan daerah semakin berdaya saing.
Kegiatan ini dihadiri 60 aparatur sipil negara (ASN), konsultan CDP, CIP, ICP, serta narasumber teknis. Pada sesi akhir, para peserta dibagi dalam tiga kelompok diskusi yang membahas PIMA, MFSA, dan pendanaan alternatif. Panitia memberikan waktu tambahan satu minggu untuk menyelesaikan desk yang belum tuntas akibat agenda pembahasan APBD 2026.
Belitung menjadi salah satu dari sepuluh daerah pilot project NUDP bersama Kota Bukittinggi untuk wilayah Sumatera. Program ini diharapkan memperkuat perencanaan pembangunan kota yang lebih terintegrasi, inklusif, dan berkelanjutan. (IUB)




Tinggalkan Balasan