Pangkalpinang, BeritaMerdekaOnline.com — Kinerja dr. Della Riandita, Direktur Utama RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, tengah menuai sorotan publik. Ia disebut-sebut sebagai titipan dari seorang dokter berinisial H, yang dikenal dekat dengan mantan Wali Kota Pangkalpinang periode 2018–2023, Maulan Aklil alias Molen.
Informasi yang dihimpun dari sumber internal RSUD Depati Hamzah menyebutkan, posisi strategis dr. Della sebagai Dirut bukan hasil seleksi murni, melainkan penunjukan atas rekomendasi kuat dari lingkaran kekuasaan sebelumnya.
“dr. Della merupakan titipan dokter H, yang juga orang dekat Molen selaku eks Wali Kota Pangkalpinang,” ungkap sumber internal RSUD D-H yang enggan disebutkan namanya, Kamis (30/10/2025).
Di tengah kepemimpinan baru Wali Kota Prof. Drs. Saparudin, M.T. (Prof. Udin), isu tersebut menjadi sorotan tajam. Sejumlah kalangan menilai, masih dipertahankannya dr. Della sebagai Dirut justru dapat memperburuk citra kepemimpinan Prof. Udin yang tengah berupaya membenahi sistem birokrasi dan pelayanan publik di Pangkalpinang.

Seorang pengamat pemerintahan menilai, Wali Kota Prof. Udin sebaiknya segera melakukan penyegaran struktur organisasi, termasuk di RSUD Depati Hamzah, demi membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
“Pada era Wali Kota yang baru ini, harus ada langkah berani untuk melakukan perombakan jabatan strategis. Ini bentuk penyegaran agar tidak ada kesan masih dikendalikan oleh orang-orang lama,” tegas sang pengamat.
Masalah pelayanan kesehatan menjadi salah satu alasan utama desakan agar jabatan Dirut RSUD Depati Hamzah segera dievaluasi. Masyarakat mengeluhkan menurunnya kualitas pelayanan, antrean panjang pasien, hingga dugaan ketidakprofesionalan tenaga medis.
“Kalau memang pelayanan di RSUD terus dikeluhkan masyarakat, maka sudah seharusnya jabatan Dirut dievaluasi. Jangan pertahankan pejabat yang tak menunjukkan dedikasi nyata untuk rakyat Pangkalpinang,” tambah pengamat tersebut.
Ia juga menegaskan, jika dr. Della tetap dipertahankan, hal itu bisa berdampak pada kepercayaan publik terhadap kepemimpinan Wali Kota Prof. Udin.
“Kalau jabatan ini tetap dibiarkan tanpa evaluasi, citra Pemkot Pangkalpinang di sektor kesehatan akan terus menurun,” ujarnya.
Publik kini menunggu langkah tegas Wali Kota Prof. Udin dalam merombak jabatan strategis yang dianggap tidak sejalan dengan semangat reformasi birokrasi. Langkah cepat dan tegas akan menjadi tolak ukur integritas dan komitmen Wali Kota dalam membangun pemerintahan yang bersih dan transparan.
“Kami berharap Prof. Udin berani mengambil langkah konkret. Pangkalpinang butuh pemimpin yang tidak takut melakukan perubahan,” pungkas pengamat itu. (S4f)




Tinggalkan Balasan