SEMARANG, Beritamerdekaonline.com – Forum Komunikasi Masyarakat (Forkommas) Jateng melaksanakan kegiatan Sarasehan Ngobrol Semarangan dan aksi sosial pembagian paket makanan gizi untuk anak-anak balita guna pencegahan stunting, bertempat di Cafe Black Box, Jalan Basudewa kota Semarang, Senin (17/4/2023) sore.
Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang dilakukan Forkommas Jateng untuk mendukung program pemerintah kota Semarang agar bebas stunting di tahun 2024.
Ketua Forkommas Jateng, Adhi Siswanto Wisnu Nugroho, mengatakan, aksi sosial pemberian paket makanan gizi berupa susu, biscuit, buah dan sereal kepada anak-anak dimaksudkan untuk menekan angka stunting di kota Semarang.
“Stunting ini memang menjadi perhatian kita sejak 3 tahun yang lalu ya, sudah menjadi program kita menekan angka gizi buruk agar perkembangan generasi di kota Semarang nantinya mengalami perbaikan gizi, mereka tidak mengalami gizi buruk, sehingga kita memberikan stimulan makanan gizi kepada mereka. Dulu memang kita efektifnya banyak biscuit, sekarang susu, dan ini kebetulan pak Irwan salah satu Wakil Ketua Bidang Sosial kami kan dia banyak sekali menerima CSR dari perusahaan inikan yang kita tinggal menyalurkan saja,” ucap Adhi
Selain aksi sosial, acara yang dikemas dalam Sambung Rasa Sarasehan Ngobrol Semarangan tersebut dihadiri sekitar 100 perwakilan Ormas, LSM, Tokoh masyarakat serta beberapa warga Bulustalan dan Barusari kota Semarang.
“Kita mengadakan sarasehan antar ormas dan LSM yang kita kemas sambil menunggu berbuka puasa sambil kita memberikan bingkisan untuk seluruh pengurus Forkomas kemudian dari PPM juga kita berikan tunjangan hari raya tapi memang nilainya masih sedikit yang penting perhatian kita kepada para pengurus dan anggota kita,” terang Adhi.
“Sarasehan ini sebetulnya kita ingin dengar pendapat dari temen-temen LSM sama Ormas ini menggali informasi ataupun masukan, tetapi waktu yang sangat singkat tadi memang kurang efektif, tapi akan kita coba lagi nanti dalam season lain yang lebih fokus. Nah ini tadi memang kurang, karena kita butuh sekali dengar pendapat masukan masukan temen-temen terkait dengan masalah pembangunan, penyakit masyarakat, penegakan supremasi hukum, dan sebagainya. Intinya tentang perkembangan kota Semarang memberikan masukan yang positif dan membangun,” tambahnya.

Sementara itu Ketua Panitia acara yang juga Wakil Ketua Bidang Sosial Forkommas Jateng, Irwan Leokita mengatakan, terkait kegiatan sosial, pihaknya fokus penanganan stunting. Hal tersebut dimaksudkan untuk membantu pemerintah kota Semarang menjadikan ibukota Jawa Tengah tersebut bebas dari stunting di tahun 2024 mendatang.
“Beberapa program kedepan yang akan kami lakukan, yang terkait stunting sebentar lagi akan kita adakan sosialisasi penanganan stunting dengan menghadirkan dokter spesialis anak juga dan dari pabrikan susu, mungkin setelah lebaran ini kita akan ada di Semarang Barat rencananya, sebelumnya kita sudah adakan juga di Semarang Selatan,” ujar Irwan.
Ia mengungkapkan, sebagai LSM dan juga sebagai warga kota Semarang, pihaknya merasa punya tanggung jawab untuk membantu pemerintah mengentaskan stunting yang ada di kota Semarang.
“Untuk targetnya tentu aja sesuai arahan Ibu Ita ya untuk zero stunting di 2024. Dan kegiatan ini akan kita adakan terus dan berkelanjutan,” pungkasnya. (lim)




Tinggalkan Balasan