Padang (Sumbar), Berita Merdeka Online — 10 Agustus 2025. Kota Padang merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-356 dengan penuh semangat dan kemeriahan. Mengusung tema “Taste of Padang Experience: Road to Gastronomy City” serta tagline “Rasa yang Mengikat, Warisan yang Menghidupkan,” rangkaian kegiatan sejak 3 hingga 10 Agustus 2025 menyajikan perpaduan seni, budaya, kuliner, olahraga, dan aksi sosial.

Wali Kota Padang, Fadly Amran, membuka perayaan secara resmi pada 3 Agustus malam di Gedung Bagindo Aziz Chan Youth Center. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa tema tersebut merupakan upaya memperkuat citra Padang sebagai kota kuliner kelas dunia sekaligus kota warisan budaya.

“Kita ingin agar Padang tak hanya dikenal sebagai ibu kota provinsi, tapi juga sebagai kota kreatif berbasis kuliner dan warisan. Ini adalah panggung besar untuk semua warga,” ujar Fadly Amran di hadapan ratusan tamu undangan.

24 Acara di 9 Lokasi

Pantauan Berita Merdeka Online menunjukkan terdapat 24 event utama yang berlangsung di sembilan lokasi strategis di Kota Padang. Kegiatan melibatkan komunitas, pelajar, seniman, pelaku UMKM, dan organisasi lokal. Agenda mulai dari karnaval budaya, talk show gastronomi, pameran seni, hingga olahraga rekreasi.

Salah satu pembuka acara yang mencuri perhatian adalah Fun Run yang digelar komunitas Karambia Runners. Puluhan pelari menempuh rute yang melewati sejumlah titik bersejarah kota. Di garis finish, peserta disambut dengan sarapan khas Minangkabau seperti lamang tapai dan katupek pitalah.

Atraksi budaya seperti Pawai Telong-Telong, Selaju Sampan, dan Karnaval Kota Tua menjadi magnet utama, di mana ribuan warga memenuhi jalan menyaksikan pawai lampion dan arak-arakan kostum tematik hingga malam hari.

Kolaborasi dan Kreativitas

Pemkot Padang juga menggandeng komunitas kreatif melalui event Padang Fashion Summit, pameran seni kontemporer, dan diskusi “Talks on Taste” bersama chef ternama dari dalam dan luar negeri. Diskusi ini mengangkat kuliner Minangkabau dari sisi warisan budaya, inovasi, dan potensi ekonomi digital.

Seni pertunjukan turut meramaikan peringatan ini, dengan kelompok Galanggang Dance menampilkan tari kontemporer berjudul Lingkaran dalam Gelap karya koreografer muda Fadillah Oziana. Kelompok musik Parewa Limo Suku juga memikat penonton dengan aransemen eksperimental musik tradisional di pelataran Museum Adityawarman.

Aksi Sosial dan Lingkungan

Selain hiburan, HUT Padang kali ini mengedepankan nilai sosial. Pada 2 Agustus, ribuan warga dan organisasi lintas iman dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) berpartisipasi dalam aksi bersih-bersih pantai.

PMI Kota Padang juga mengadakan donor darah massal dengan target 712 kantong darah, angka simbolis terkait hari jadi Kota Padang yang jatuh pada 7–12 Agustus versi kalender lokal.

Di sektor maritim, kehadiran kapal latih TNI AL KRI Bima Suci di Pelabuhan Teluk Bayur menjadi daya tarik tersendiri. Ratusan pelajar dan mahasiswa diajak melihat isi kapal dan berdialog dengan perwira Angkatan Laut tentang bela negara dan kebaharian.

Menuju Kota Gastronomi Dunia

Tema “Taste of Padang Experience” sejalan dengan langkah Pemkot Padang mendaftar ke UNESCO Creative Cities Network (UCCN) sebagai kota kreatif di bidang gastronomi. Kuliner diakui sebagai warisan budaya tak benda dengan potensi besar untuk dipromosikan secara internasional.

Kepala Dinas Pariwisata, Arfian Satria, mengatakan, “Melalui event ini, kita ingin menunjukkan bahwa rasa bukan hanya soal lidah, tapi juga identitas dan ekonomi.”

Harapan dari Berbagai Pihak

Perayaan HUT ke-356 ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan. Yusri, warga Ulak Karang yang hadir di karnaval budaya, menyatakan, “Padang makin hidup, makin bersih, dan makin ramah. Semoga pembangunan kota ke depan juga semakin merata.”

Sementara itu, akademisi dan tokoh adat Minangkabau berharap peringatan ini menjadi momentum refleksi dan mendorong pelibatan generasi muda dalam pelestarian budaya serta pengembangan ekonomi kreatif.

Dengan semangat kolaborasi dan penguatan warisan budaya, HUT Kota Padang ke-356 menjadi titik temu antara masa lalu dan masa depan, menjaga rasa, mengikat warga dalam warisan bersama, dan membuka diri pada dunia.

(Thoriq / Charles Nasution
Berita Merdeka Online)