Tolitoli, BeritaMerdekaOnline.com — Pasca musibah banjir yang sempat melumpuhkan sejumlah wilayah di Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, Pemerintah Daerah bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) bergerak cepat menggelar aksi bakti massal. Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Bupati Tolitoli, H. Amran H. Yahya ini menyasar titik-titik yang paling parah terdampak banjir, terutama di Kecamatan Baolan.

Kegiatan gotong royong itu melibatkan seluruh OPD, TNI-Polri, instansi BUMN/BUMD, serta masyarakat. Mereka bersama-sama membersihkan lumpur, mengangkat sampah yang menumpuk, dan memperbaiki drainase yang tersumbat akibat endapan tanah.

“Ini adalah bentuk tanggung jawab bersama. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan masyarakat,” ujar Bupati Amran saat memimpin pembersihan di salah satu lokasi, Jumat (31/10/2025).

Bupati Tolitoli memimpin aksi gotong royong membersihkan lumpur pascabanjir di Kecamatan Baolan bersama Forkopimda dan masyarakat.
Bupati H. Amran H. Yahya bersama Forkopimda dan warga Tolitoli turun langsung membersihkan drainase tersumbat akibat banjir di Kecamatan Baolan.

Menurutnya, aksi ini merupakan langkah nyata dalam mitigasi bencana agar banjir serupa tidak kembali terjadi di tengah cuaca ekstrem dan menjelang musim penghujan. Pemerintah berkomitmen untuk terus memperbaiki sistem saluran air dan memastikan kebersihan lingkungan tetap terjaga.

“Drainase yang tersumbat menjadi penyebab utama genangan air. Karena itu, kami mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan. Menjaga kebersihan adalah tanggung jawab kita bersama,” tegas Amran.

Selain kegiatan bakti massal, Bupati Amran bersama Kapolres Tolitoli AKBP Wayan Wayracana Aryawan, S.I.K., Dandim 1305/BT Letkol Inf. Aryanto Rolando, S.I.P., Danlanal Tolitoli Joko Ariyanto, S.H., M.Mgt., dan Danki Brimob Tolitoli juga meninjau Sungai Lembe di Kelurahan Baru, Kecamatan Baolan.

Peninjauan dilakukan untuk memastikan kondisi aliran sungai kembali normal dan mengidentifikasi titik rawan yang berpotensi menyebabkan luapan air saat hujan deras. Pemerintah daerah berencana melakukan normalisasi sungai serta pembersihan berkelanjutan sebagai upaya pencegahan jangka panjang.

Warga sekitar menyambut baik kegiatan tersebut. Banyak di antara mereka yang ikut turun tangan membantu. “Kami senang karena pemerintah tidak hanya memerintah dari jauh, tapi turun langsung bersama kami,” ucap Rahman, salah seorang warga Baolan.

Semangat kebersamaan itu diharapkan dapat terus terjaga. Gotong royong, kata Bupati Amran, adalah kunci agar Tolitoli menjadi daerah yang tangguh menghadapi bencana dan memiliki lingkungan yang bersih serta sehat.

“Bencana tidak bisa diprediksi, tapi kita bisa mencegah dampaknya dengan kepedulian dan kebersamaan,” pungkasnya.

Dengan aksi nyata dari seluruh elemen, Kabupaten Tolitoli kini perlahan bangkit. Lumpur dan sampah mulai terangkat, dan semangat masyarakat untuk menjaga lingkungan pun tumbuh kembali. (Alm)